10 Bangga Atas Dosanya yang Telah Diperbuat. Ciri orang munafik yang kesepuluh adalah mereka yang bangga akan dosanya yang telah diperbuat. Betapa pun banyak dosa yang dilakukan, maka orang munafik akan selalu mencari jalan keluarnya untuk pembenaran tindakannya. 11. Dengki. Iri dan dengki juga merupakan ciri orang munafik yang sangat Jakarta - Salah satu sifat yang amat dibenci Allah SWT adalah munafik. Ciri-ciri orang munafik telah disebutkan dalam Al Quran dan hadits. Apa saja?Menurut bahasa, munafik diartikan sebagai berpura-pura. Sedangkan menurut istilah, munafik artinya berpura-pura dalam suatu hal. Orang munafik juga disebut orang yang perkataannya tidak sesuai dengan tindakan atau SWT berfirman dalam surat An-Nisa ayat 145 bahwa orang munafik akan ditempatkan pada neraka tingkatan paling bawah. Berikut firman-Nyaاِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ فِى الدَّرْكِ الْاَسْفَلِ مِنَ النَّارِۚ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًاۙArab-latin innal-munāfiqīna fid-darkil-asfali minan-nār, wa lan tajida lahum naṣīrāArtinya "Sungguh, orang-orang munafik itu ditempatkan pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka." QS. An-Nisa 145Menurut tafsir Kementerian Agama, ayat tersebut menjelaskan tentang peringatan terhadap orang munafik, bahwa mereka akan disiksa di neraka pada tingkatan paling bawah karena munafik adalah perbuatan paling orang-orang munafik disebut telah menipu Rasulullah SAW dan orang-orang mukmin. Maka, kelak mereka tidak akan mendapatkan penolong yang dapat menyelamatkan ataupun meringankan siksaan yang akan mereka Negatif Sifat MunafikDikutip dari buku Pendidikan Agama Islam oleh Tuti Yustiani, berikut dampak negatif yang timbul akibat sifat munafik1. Perbuatan munafik akan merugikan diri sendiri. Munafik juga termasuk salah satu penyakit hati yang dapat menutup hidayah dari Allah Orang munafik juga tidak akan dipercaya oleh orang lain karena mereka terkenal akan Munafik juga dapat memunculkan permusuhan atau ketidakharmonisan hubungan dalam kehidupan Merugikan dan menjerumuskan orang munafik diterangkan dengan jelas dalam Al Quran. Bahkan, Allah SWT menurunkan satu surat yang berisikan orang-orang munafik, yaitu Surat Al Munafiqun, surat ke-63 dalam mushaf Al Quran. Berikut ciri-ciri orang munafik sebagaimana terdapat dalam Al Quran dan hadits1. PendustaCiri orang munafik yang pertama adalah pendusta. Orang yang suka bedusta saat berbicara adalah orang yang munafik. Sebagaimana disebutkan dalam surat Al Munafiqun ayat 1 sebagai berikutاِذَا جَاۤءَكَ الْمُنٰفِقُوْنَ قَالُوْا نَشْهَدُ اِنَّكَ لَرَسُوْلُ اللّٰهِ ۘوَاللّٰهُ يَعْلَمُ اِنَّكَ لَرَسُوْلُهٗ ۗوَاللّٰهُ يَشْهَدُ اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ لَكٰذِبُوْنَۚ - ١Artinya "Apabila orang-orang munafik datang kepadamu Muhammad, mereka berkata, "Kami mengakui, bahwa engkau adalah Rasul Allah." Dan Allah mengetahui bahwa engkau benar-benar Rasul-Nya; dan Allah menyaksikan bahwa orang-orang munafik itu benar-benar pendusta." QS. Al Munafiqun 12. Khianat, Ingkar Janji, dan ZalimSementara itu, dalam sebuah hadits riwayat Muslim, disebutkan bahwa ada empat ciri-ciri orang munafik. Dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhu, ia berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا ، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَArtinya "Ada empat tanda, jika seseorang memiliki empat tanda ini, maka ia disebut munafik tulen. Jika ia memiliki salah satu tandanya, maka dalam dirinya ada tanda kemunafikan sampai ia meninggalkan perilaku tersebut, yaitu jika diberi amanat, khianat; jika berbicara, dusta; jika membuat perjanjian, tidak dipenuhi; jika berselisih, dia akan berbuat zalim." HR. Muslim3. Malas BeribadahCiri orang munafik lainnya adalah malas beribadah kepada Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya dalam surat An-Nisa ayat 142اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْۚ وَاِذَا قَامُوْٓا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوْا كُسَالٰىۙ يُرَاۤءُوْنَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيْلًاۖ - ١٤٢Artinya "Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk salat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud ria ingin dipuji di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali." QS. An-Nisa 1424. Mengajak pada KemungkaranDalam surat At Taubah ayat 67 disebutkan bahwa orang munafik adalah orang-orang yang fasik. Mereka mengajak untuk berbuat mungkar dan mencegah untuk berbuat وَالْمُنٰفِقٰتُ بَعْضُهُمْ مِّنْۢ بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوْفِ وَيَقْبِضُوْنَ اَيْدِيَهُمْۗ نَسُوا اللّٰهَ فَنَسِيَهُمْ ۗ اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ - ٦٧Artinya "Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah sama, mereka menyuruh berbuat yang mungkar dan mencegah perbuatan yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya kikir. Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka pula. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik." At-Taubah 67Ciri orang munafik berikutnya adalah suka mencela orang yang berbuat kebaikan. Klik halaman selanjutnya >>>>> Simak Video "Massa Aksi Bela Al-Qur'an Ancam Demo Tiap Jumat, Jika..." [GambasVideo 20detik] Iasangat pandai bermanis muka, bahkan kepada orang yang ia musuhi dan hendak ia celakai. Banyak sekali ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang sifat munafik. Di antaranya terdapat dalam empat ayat Al-Qur’an sebagai berikut. Orang munafik merasa berhasil dengan tipuannya, tetapi dibantah oleh Allah."Sesungguhnya orang-orang munafik itu
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 050823 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d80883e4a270e44 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Dilansirdari Ensiklopedia, Ciri-ciri orang munafik kalau berbicara senantiasaciri-ciri orang munafik kalau berbicara senantiasa dusta. Penjelasan. Kenapa jawabanya bukan A. jujur? Nah ini nih masalahnya, setelah saya tadi mencari informasi, ternyata jawaban ini lebih tepat untuk pertanyaan yang lain. Kenapa nggak B. benar?
Perjungan agama Islam terasa berat ketika ada beberapa orang yang sengaja merongrongnya dari dalam. Dalam perjalanan tarikh baginda Nabi, ada orang-orang munafik yang Allah jadikan sebab turunnya beberapa ayat al-Quran, salah satunya adalah kisah Julas bin Suwaid yang tertera dalam surat at-Taubah ayat 74. Julas bin Suwaid adalah sahabat yang tidak ikut serta dalam Perang Tabuk, ia dan satu temannya yang bernama Wadiah bin tsabit berkata, “Andai apa yang disampaikan Nabi kepada kita itu benar adanya, maka kita lebih hina dari seekor keledai.” Ucapan tersebut didengar oleh Sahabat Umar bin Saad, lalu Ia laporkan kepada Nabi Muhammad. Akan tetapi Julas bin Suwaid tidak mengakui bila ia telah berkata demikian. Lalu turunlah ayat, BACA JUGA SEPERTI BIJAKSANA “Mereka orang-orang munafik itu bersumpah dengan nama Allah, bahwa mereka tidak mengatakan sesuatu yang menyakitimu. Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya, dan mereka tidak mencela Allah dan Rasul-Nya, kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka……” QS. at-Taubah 74. Mereka orang-orang munafik pandai bersilat lidah dan membuat sumpah-serapah demi mendapat belas kasihan dari Nabi, akan tetapi Allah maha mengetahui apa yang ada di lubuk hati mereka. Sebab itu, satu hal yang sangat Rasulullah khawatirkan adalah ketika orang-orang munafik, para pembual yang pandai mengolah kata, pandai berbicara dan pandai berdialog dengan manusia. Sebagaimana sabdanya, إنَّ أخوفَ ما أخافُ على أمَّتي كلَّ منافقٍ عليمُ اللسانِ “Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takuti yang menimpa umatku, adalah setiap munafik yang pandai bicara [bersilat lidah].” HR. Ahmad Dalam sabdanya juga beliau berkata, سيكون في أمتي اختلاف وفرقة ، قوم يحسنون القيل ويسيئون الفعل يَدْعُونَ إِلَى كِتَابِ اللَّهِ وَلَيْسُوا مِنْهُ فِى شَىْءٍ “Akan ada perselisihan dan perseteruan pada umatku, suatu kaum yang memperbagus ucapan dan memperjelek perbuatan akhlak yang buruk, Mereka mengajak pada kitab Allah tetapi justru mereka tidak mendapat bagian sedikitpun dari Al-Quran.” Sunan Abu Daud 4765 Adapun makna dari Aliimul Lisan adalah mereka mempergunakan kepandaian agama mereka untuk berkata didepan manusia, pintar berdalil tapi tidak mengamalkannya, berkata-kata untuk memuaskan siapa yang membayarnya dan memperindah perkataan sesuai tender dan bayaran. mereka seperti Dzul Khuwaishirah at-Tamim an-Najdi yakni orang-orang menampakkan ke-sholeh-an di hadapan orang banyak dalam bentuk tanda-tanda atau bekas ibadah sunnahnya namun berakhlak buruk seperti, 1. Suka mencela dan mengkafirkan kaum muslim 2. Merasa paling benar dalam beribadah. 3. Berburuk sangka kepada kaum muslim 4. Sangat keras kepada kaum muslim bahkan membunuh kaum muslim namun lemah lembut kepada orang kafir. Sangat hina orang seperti itu, mereka berbusana islam tapi bertujuan untuk menyobek-nyobek busana tersebut. Di dunia mereka bisa leluasa bermain kata, tapi di akhirat mereka mendapat kedudukan lebih hina daripada orang-orang yang dia bela Orang kafir. Wal Iyadzu Billah Post navigation

Olehkarena itu, seseorang dengan jiwa kepemimpinan dapat dikatakan pandai berbicara di depan umum. Nah, disinilah latihan harus dilakukan secara terus menerus. Jika pemimpin yang sukses adalah seorang pembicara publik yang baik, ini secara langsung akan mendukung peran pemimpin dan isu-isu yang terkait dengan kepemimpinan.

Ada sebagian mengaku dirinya Islam, pandai bicara, pidatonya bagus, orasinya membuat berdecak kagum, penapilanya menarik, tetapi permusuhanya pada Islam tinggi, dialah munafik Oleh Dr Ahmad Zain An-Najah DI ANTARA ciri dan tanda orang munafik adalah memiliki penampilan menarik, gayanya yang memuka dan pandai dalam berbicara. Tanda-tanda ini disampaikan Allah Subhanahu Wata’ala dalam Surat Al-Baqarah ayat 204-207. وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّعْجِبُكَ قَوْلُهٗ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللّٰهَ عَلٰى مَا فِيْ قَلْبِهٖ ۙوَهُوَ اَلَدُّ الْخصام “Dan di antara manusia ada yang pembicaraannya tentang kehidupan dunia mengagumkan engkau Muhammad, dan dia bersaksi kepada Allah mengenai isi hatinya, padahal dia adalah penentang yang paling keras. QS Al-Baqarah [2] 204 Sebab turunnya ayat 1 Diriwayatkan bahwa ayat ini turun pada Akhnas bin Syuraiq Ats-Tsaqob mendatangi Rasulullah ﷺ dan mengakui sudah masuk Islam. Setelah pergi ia melewati ladang dan sejumlah keledai milik orang Islam, ia membakar ladang dan membunuh keledai. Maka turunlah ayat ini. 2 Riwayat lain disebutkan oleh Ibnu Abbas bahwasannya ayat ini diturunkan berkenaan dengan beberapa orang dari kalangan orang-orang munafik. Mereka membicarakan dan mencaci maki Khubaib dan para sahabatnya yang terbunuh dalam peristiwa Ar-Raji. Kemudian Allah menurunkan ayat yang mencela orang-orang munafik dan memuji Khubaib dan para sahabatnya dalam Surah Al-Baqarah 207. وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّعْجِبُكَ قَوْلُهٗ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللّٰهَ عَلٰى مَا فِيْ قَلْبِهٖ ۙ وَهُوَ اَلَدُّ الْخِصَامِ “Dan di antara manusia ada yang pembicaraannya tentang kehidupan dunia mengagumkan engkau Muhammad, dan dia bersaksi kepada Allah mengenai isi hatinya, padahal dia adalah penentang yang paling keras.” QS Al-Baqarah 207 Pandai berbicara Pertama, ayat di atas menunjukkan bahwa ada sebagian yang mengaku dirinya orang Islam, dia pandai bicara, pidato dan ceramahnya menarik banyak orang, orasinya membuat banyak orang berdecak kagum, tutur katanya urut, runtut dan teratur, tidak ada orang yang mendengarnya kecuali tertarik dengannya. Tetapi sejatinya, hatinya sangat benci dengan Islam , tidak senang ajaran Islam tegak di muka bumi. Dia sedih jika umat Islam mendapatkan kemenangan, sebaliknya dia senang jika umat Islam terpuruk dan mengalami kemunduran. Allah Subhananhu wa Ta’ala berfirman, وَاِذَا رَاَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ اَجْسَامُهُمْۗ وَاِنْ يَّقُوْلُوْا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْۗ كَاَنَّهُمْ خُشُبٌ مُّسَنَّدَةٌ ۗيَحْسَبُوْنَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْۗ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْۗ قَاتَلَهُمُ اللّٰهُ ۖاَنّٰى يُؤْفَكُوْنَ “Dan apabila engkau melihat mereka, tubuh mereka mengagumkanmu. Dan jika mereka berkata, engkau mendengarkan tutur-katanya. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa setiap teriakan ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh yang sebenarnya, maka waspadalah terhadap mereka; Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan dari kebenaran?” QS Al-Munafiqun [63] 44 Selain kata-katanya menarik, menurut ayat di atas kadang orang munafik berpenampilan sangat menarik dan menyakinkan juga. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman, فَلَا تُعْجِبْكَ اَمْوَالُهُمْ وَلَآ اَوْلَادُهُمْ ۗاِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ اَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كٰفِرُوْنَ “Maka janganlah harta dan anak-anak mereka membuatmu kagum. Sesungguhnya maksud Allah dengan itu adalah untuk menyiksa mereka dalam kehidupan dunia dan kelak akan mati dalam keadaan kafir.” QS At-Taubah [9] 55. Juga dikuatkan dengan firman-Nya, وَلَا تُعْجِبْكَ اَمْوَالُهُمْ وَاَوْلَادُهُمْۗ اِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّعَذِّبَهُمْ بِهَا فِى الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ اَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كٰفِرُوْنَ “Dan janganlah engkau Muhammad kagum terhadap harta dan anak-anak mereka. Sesungguhnya dengan itu Allah hendak menyiksa mereka di dunia dan agar nyawa mereka melayang, sedang mereka dalam keadaan kafir.” QS At-Taubah [9] 85. Dua ayat di atas melarang umat Islam agar tidak terpedaya dan kagum dengan harta dan pengikut mereka. Jadi kalau disimpulkan dari empat ayat di atas, didapatkan bahwa sebagian orang munafik mampu membuat orang Islam kagum dan tertarik dalam empat hal; Perkataan orasi dan pidato mereka.QS. Al-Baqarah[2] 204, QS. Al-Munafiqun [63] 4. Penampilan mereka yang sangat menarik dan menyakinkan QS. Al-Munafiqun [63] 4 QS. At-Taubah [9] 55 dan 85 Anak atau Pengikut mereka yang banyak. QS. At-Taubah [9] 55 dan 85 Kedua, orang munafik mempersaksikan apa yang ada di dalam hatinya kepada Allah. Ini mirip denga firman-Nya, يَّسْتَخْفُوْنَ مِنَ النَّاسِ وَلَا يَسْتَخْفُوْنَ مِنَ اللّٰهِ وَهُوَ مَعَهُمْ اِذْ يُبَيِّتُوْنَ مَا لَا يَرْضٰى مِنَ الْقَوْلِ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ بِمَا يَعْمَلُوْنَ مُحِيْطًا “Mereka dapat bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak dapat bersembunyi dari Allah, karena Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang tidak diridai-Nya. Dan Allah Maha Meliputi terhadap apa yang mereka kerjakan.” QS. An-Nisa [4] 108 Sebagian ulama membaca ayat itu dengan, memfathahkan huruf ya’ dan mendhommahkan lafadz Allah, yang artinya “Dan Allah mempersaksikan apa yang ada di dalam hatinya.” Hal ini mirip dengan firman Allah, اِذَا جَاۤءَكَ الْمُنٰفِقُوْنَ قَالُوْا نَشْهَدُ اِنَّكَ لَرَسُوْلُ اللّٰهِ ۘوَاللّٰهُ يَعْلَمُ اِنَّكَ لَرَسُوْلُهٗ ۗوَاللّٰهُ يَشْهَدُ اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ لَكٰذِبُوْنَۚ “Apabila orang-orang munafik datang kepadamu Muhammad, mereka berkata, “Kami mengakui, bahwa engkau adalah Rasul Allah.” Dan Allah mengetahui bahwa engkau benar-benar Rasul-Nya; dan Allah menyaksikan bahwa orang-orang munafik itu benar-benar pendusta.” QS Al-Munafiqun [63] 1 Penentang yang keras وَهُوَ اَلَدُّ الْخِصَام “Padahal dia adalah penentang yang paling keras.” 1 Ayat ini menunjukkan sifat munafik yang selanjutnya yaitu penentang yang paling keras. 2 Didalam hadist Aisyah Radhiyallahu anha bahwa Rasulullah ﷺbersabda, عن عائشة -رضي الله عنها- قالت قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم- أَبْغَضُ الرِّجَالِ إِلى اللهِ الأَلَدُّ الخَصِمُ “Sesungguhnya Allah -Tabāraka wa Ta’ālā- membenci orang yang keras kepala dalam pertikaian dan selalu berselisih tanpa mau tunduk kepada kebenaran.” HR. Al-Bukhari Sebagaimana mengartikan Al-Aludd, Al-Khasim adalah orang yang susah ketika berselisih dan besar permusuhannya. Di dalam firman Allah disebutkan, فَاِنَّمَا يَسَّرْنٰهُ بِلِسَانِكَ لِتُبَشِّرَ بِهِ الْمُتَّقِيْنَ وَتُنْذِرَ بِهٖ قَوْمًا لُّدًّا “Maka sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an itu dengan bahasamu Muhammad, agar dengan itu engkau dapat memberi kabar gembira kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar engkau dapat memberi peringatan kepada kaum yang membangkang.” QS. Maryam [19] 97 “Luddan” pada ayat di atas artinya yang menyimpang atau membangkang dan ngeyel. Ini dikuatkan di dalam hadist lain, وإذا خاصم فجر آية المنافق ثلاث إذا حدّث كذب، وإذا وعد أخلف “Tanda munafik ada tiga, jika berbicara berdusta, jika berjanji ia ingkar dan jika bertengkar ia berbuat jahat.” Membuat Kerusakan وَاِذَا تَوَلّٰى سَعٰى فِى الْاَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيْهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ ۗ وَ اللّٰهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ “Dan apabila dia berpaling dari engkau, dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi, serta merusak tanam-tanaman dan ternak, sedang Allah tidak menyukai kerusakan.” QS Al-Baqarah [2] 205 1 Salah satu ciri orang munafik adalah jika berpaling dari Nabi Muhammad ﷺdia berusaha untuk membuat kerusakan di muka bumi di antaranya dengan merusak tanam–tanaman dan memusnahkan tempat berkembang biaknya hewan- hewan. Hal ini ditunjukkan oleh Akhnas bin Syuraiq yang membakar ladang dan membunuh keledai, sebagaimana sudah dijelaskan pada sebab turunnya ayat. 2 Ciri orang munafik yang sering membuat kerusakan ini sudah Allah tunjukkan di awal Surah Al-Baqarah di dalam firman-Nya, وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِۙ قَالُوْٓا اِنمَا نَحْنُ مُصْلِحُوْنَ “Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi! ” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan.” QS. Al-Baqarah [2] 11 Ini dikuatkan dengan firman Nya, ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.” QS. Ar-Rum [30] 41 Tidak menerima nasehat وَاِذَا قِيْلَ لَهُ اتَّقِ اللّٰهَ اَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالْاِثْمِ فَحَسْبُهٗ جَهَنَّمُ ۗ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ “Dan apabila dikatakan kepadanya, “Bertakwalah kepada Allah,” bangkitlah kesombongannya untuk berbuat dosa. Maka pantaslah baginya neraka Jahanam, dan sungguh Jahanam itu tempat tinggal yang terburuk.” QS. Al-Baqarah [2] 206 1 Sifat orang munafik yang kelima, adalah jika dikatakan kepadanya, “Bertaqwalah kepada allah” dan jangan membuat kerusakan di muka bumi. Dia berpaling dan tidak mau menerima nasehat. Dia merasa tinggi dan lebih. Kemudian mudah melakukan dosa lagi. Maka jawaban mereka adalah “ justru kami ini melakukan perbaikan.” QS Al-Baqarah [2] 11. 2 Diceritakan bahwa seorang Yahudi mempunyai keperluan kepada Harun Ar-Rasyid. Dia menunggu di depan pintunya sampai satu tahun tidak di penuhi keperluannya. Suatu ketika Harun Ar-Rasyid keluar dari istana, melihat hal itu orang Yahudi tersebut segera mengejarnya. Sampai bisa berdiri di depannya. Dia berkata kepadanya, “Bertaqwalah Wahai amirul mukminin.” Maka turunlah Harun Ar-Rasyid dari kudanya dan bersujud. Setelah mengangkat kepalanya, beliau langsung memenuhi kebutuhan orang Yahudi tersebut. Ketika sudah pulang ke istananya, ada yang bertanya, “Wahai amirul mukminin mengapa engkau turun dari kuda, hanya karena permintaan seorang Yahudi?” Harun ar-Rasyid menjawab, “ bukan itu, tetapi saya turun karena teringat dengan firman Allah.” وَاِذَا قِيْلَ لَهُ اتَّقِ اللّٰهَ اَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالْاِثْمِ فَحَسْبُهٗ جَهَنَّمُ ۗ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ “Dan apabila dikatakan kepadanya, “Bertakwalah kepada Allah,” bangkitlah kesombongannya untuk berbuat dosa. Maka pantaslah baginya neraka Jahanam, dan sungguh Jahanam itu tempat tinggal yang terburuk.” QS. Al-Baqarah [2] 206 Berjualan dengan Allah وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّشْرِيْ نَفْسَهُ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ رَءُوْفٌۢ بِالْعِبَاد “Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridaan Allah. Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.” QS. Al-Baqarah [2] 207 1 Diriwayatkan ketika Suhaib Ar-Rumi berangkat hijrah ke Madinah, ia dikejar boleh beberapa orang Quraisy, maka ia turun dari kendaraannya lalu memasang anak panah, ia berseru, “Wahai orang-orang Quraisy, kalian tahu bahwa bidikanku sangat jitu. Demi Allah kalian tidak akan mampu menangkapku sebelum kubidikkan semua anak panah yang ku bawa kemudian aku melawan dengan pedang hingga aku habiskan senjata, setelah itu lakukanlah apa yang kalian mau terhadapku. Tapi kalau kalian sudi melepaskan aku, akan kutunjukkan kepada kalian tempat harta bendaku di Makkah.” Mereka berkata, “baiklah.” Setibanya Suhaib di Madinah, Nabi bersabda kepadanya, “transaksimu itu sungguh menguntungkan, wahai Abu Yahya,” maka turunlah ayat ini. 2 Ayat di atas menunjukkan kebalikan dari tiga ayat sebelumnya yang berisi tentang , lima sifat orang munafik, dimana visi dan misinya hanya membuat kerusakan di muka bumi ini untuk kepentingan pribadi, untuk kekayaan dirinya, serta untuk kedudukan yang sedang di kejarnya. Dalam ayat ini Allah menjelaskan sifat orang beriman yang menjual dirinya dan menginfakkan hartanya di dunia ini untuk meraih ridha dan surga Allah. Ini salah satu metode Al-Qur’an sering membuat perbandingan antara dua kelompok manusia, yang kafir dan yang beriman kepada Allah. Dan nasib keduanya di dunia dan di akhirat. 3 Ayat Al-Quran yang sesuai dengan ayat ini adalah firman Allah, اِنَّ اللّٰهَ اشْتَرٰى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَنْفُسَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ بِاَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَۗ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيَقْتُلُوْنَ وَيُقْتَلُوْنَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى التَّوْرٰىةِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالْقُرْاٰنِۗ وَمَنْ اَوْفٰى بِعَهْدِهٖ مِنَ اللّٰهِ فَاسْتَبْشِرُوْا بِبَيْعِكُمُ الَّذِيْ بَايَعْتُمْ بِهٖۗ وَذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ “Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri mau-pun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, sebagai janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung.” QS. At-Taubah [9] 111 Ayat di atas yaitu dalam Surah Al-Baqarah 207 dan dalam At-Taubah 111. Menjelaskan bahwa Allah telah membeli orang-orang yang beriman, harta dan jiwa mereka dengan bayaran surga. Padahal harta dan jiwa orang beriman juga milik Allah, tetapi Allah membelinya dari orang beriman. Hal itu untuk menunjukkan penghormatan dan permuliaan Allah kepada orang-orang beriman yang berjihad di jalan-Nya dengan mengorbankan harta dan jiwanya. 4 Ayat di atas menunjukkan kebolehan seorang muslim yang menebus dirinya dengan hartanya ketika di halang- halangi untuk melaksanakan kewajiban dan ajaran agamanya. Karena Shuhaib ArRumi menebus dirinya dengan semua hartanya agar tidak di halangi untuk pergi berhijrah ke Madinah menyusul Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya.* Sumber HIDCOM
Friday 25. December 2020, Tegal, Orang munafik berbicara tantang kebencian, mencoba meraih sesuatu yang akhirnya tak terwujud dalam mimpinya. Orang munafik membenci sesuatu yang tak dapat di raih tangannya, menghasut orang lain agar tidak menggapainya.
- Tanda-tanda orang munafik wajib untuk dimengerti agar kita dapat terhindar dari salah satu sifat buruk yang dibenci oleh Allah SWT. Berikut ini adalah 5 tanda orang munafik menurut Islam yang dapat kamu pahami. Sifat munafik merupakan sifat seseorang yang menampakkan sesuatu di depan orang banyak yang tidak sama atau sejalan dengan kebenaran. Orang munafik akan hidup dalam kepura-puraan semata untuk mendapatkan pujian dari orang lain. Sifat ini sangat tidak disukai oleh Allah SWT. Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran Surat An-Nisa ayat 145 yang menyatakan bahwa orang munafik akan mendapatkan tempat di neraka paling bawah. Allah SWT berfirman “Innal-munfiqna fid-darkil-asfali minan-nr, wa lan tajida lahum nar” Baca Juga Jawaban Menohok Cinta Laura Jika Ditawari Masuk PolitikTidak Ingin Munafik Artinya "Sungguh, orang-orang munafik itu ditempatkan pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka." QS. An-Nisa 145 Sementara itu, Rasulullah SAW juga pernah bersabda mengenai ciri-ciri atau tanda-tanda seseorang yang munafik. Dari Abdullah bin Amr RA, “Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa tertanam dalam dirinya empat hal, maka ia benar-benar seorang munafik sejati, dan barangsiapa dalam dirinya terdapat salah satu dari empat hal, maka dalam dirinya tertanam satu kemunafikan sehingga ia meninggalkannya, yaitu 1 Apabila berbicara ia berdusta 2 Apabila membuat kesepakatan ia mengkhianati 3 Apabila berjanji ia mengingkari 4 Apabila berdebat ia tidak jujur.” Dalam hadits Sufyan disebutkan, “Barangsiapa dalam dirinya terdapat salah satu dari empat hal ini maka di dalam dirinya terdapat salah satu ciri kemunafikan”. HR. Muslim Agar dapat lebih memahami tanda-tanda orang munafik dalam Islam, simak ulasannya berikut ini. 1. Berdusta Baca Juga 8 Tanda Batinmu Lelah, Coba Dicek? Ilustrasi berbohong. menjadi salah satu sikap munafik yang dilarang dalam Islam. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda “Tanda orang munafik itu ada tiga, apabila ia berucap berdusta, jika membuat janji ingkar, dan jika dipercaya mengkhianati.” HR Bukhari 2. Ingkar Seseorang yang suka ingkar janji merupakan salah satu ciri-ciri orang yang munafik. Nyatanya janji adalah hal yang hukumnya wajib untuk ditepati. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat An-Nahl ayat 91 tentang larangan untuk ingkar janji yang berbunyi “Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah mu itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu terhadap sumpah-sumpahmu itu. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.” QS. An-Nahl 91 3. Riya’ Riya’ menjadi tanda-tanda orang munafik. Riya’ merupakan sifat merasa ingin dipuji dihadapan orang lain. Riya’ telah dijelaskan dalam Al-Quran Surat An-Nisa ayat 142 yang berbunyi sebagai berikut. "Sesungguhnya orang-orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allahlah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk salat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud riya ingin dipuji di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali." QS. An-Nisa 142 4. Mempercepat Ibadah Ilustrasi salat. PixabaySifat munafik seseorang dapat diperhatikan cara melaksanakan sholat. Orang munafik akan terlihat melakukan sholat dengan cepat dan tidak khusyuk. Menanggapi ini, Rasulullah SAW bersabda, “Itulah salat orang munafik. Itulah salat orang munafik. Itulah salat orang munafik. Yaitu dia menunggu matahari sampai hampir terbenam kemudian dia berdiri untuk sholat asar, lalu mempercepat tanpa ada rasa khusyuk sedikitpun empat rakaat, tanpa mengingat Allah di dalamnya kecuali sedikit sekali.”. HR Muslim 5. Dengki Dengki adalah salah satu sifat munafik yang perlu untuk diwaspadai. Sifat dengki telah tercantum dalam Al-Quran Surat Ali Imran ayat 120 yang berbunyi “Jika kamu memerolah kebaikan, niscaya mereka bersedih hati. Tetapi jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, tipu daya mereka tidak akan menyusahkan kamu sedikitpun. Sungguh Allah Maha meliputi segala apa yang mereka kerjakan.” QS. Ali Imran 120 Demikian adalah tanda-tanda seseorang munafik dalam Islam sebagaimana yang telah tercantum dalam Al-Quran dan hadist. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan serta dapat dijauhkan dari sifat munafik dalam kehidupan kita. Kontributor Muhammad Zuhdi Hidayat Orangorang munafik memanggil orang-orang mukmin, "Bukankah kami dahulu bersama kamu?" Mereka menjawab "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri, dan kamu hanya menunggu, meragukan (janji Allah) dan ditipu oleh angan-angan kosong sampai datang ketetapan Allah; dan penipu (setan) datang memperdaya kamu tentang Allah." (Q.S. Al-Hadid : Ditulis oleh Aditya PutraDalam bergaul, kita sering ada pada situasi yang kurang menyenangkan. Berada di tengah-tengah orang yang menonjolkan karakter buruk misalnya. Kita juga nggak selalu tahu kenapa kita bisa ada dalam lingkaran itu. Saat menghadapi situasi yang kurang menyenangkan, kita nggak selamanya bisa pergi begitu saja dari sana. Kadang, kita cuma bisa terjebak tanpa adanya pilihan lain. Mau atau tidak, kita harus bertahan di sana, menghadapi mereka dengan segala keburukan yang kerap mereka tunjukkan. Satu keburukan yang agak sulit dipastikan adalah kemunafikan. Seringkali kita nggak sadar bahwa dia adalah orang yang munafik. Mungkin kita butuh waktu untuk sadar kalau ternyata dia munafik. Celakanya, ketika kita sadar kita nggak selalu punya pilihan untuk menghindar. Orang munafik bisa beda-beda bentuknya, dia bisa menjadi teman, atasan, bahkan orang yang kita hormati sekalipun. Pada awalnya akan sulit untuk mengetahui kemunafikan seseorang. Namun, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi mereka. 10 Cara Menghadapi Orang Munafik 1. Memastikan * sumber Ini penting dan harus dilakukan. Seperti yang dikatakan kalau kemunafikan sulit dipastikan. Kita butuh waktu untuk benar-benar bisa menyimpulkan kemunafikan. Nggak apa-apa, karena kita memang harus memastikan dulu. Jangan sampai kita memastikan cuma bermodalkan apa kata orang. Coba nilai dia dari dua sisi yang berbeda. Dari apa yang dia sampai dan dari apa yang dia sembunyikan. Kalau dia sedang menjelek-jelekkan seseorang di belakang, kamu harus melihat orang itu dari depan. Lihat juga bagaimana dia ketika orang itu ada di depannya. 2. Sadar Diri * sumber Waktu kamu sudah cukup yakin kalau dia orang yang munafik, ini waktunya kamu sadar diri. Kamu perlu sadar kalau yang kamu hadapi adalah orang munafik. Jadi, nggak seharusnya kamu kasih dia ruang hati yang terlalu lapang. Biarkan dia berkata tetapi kamu nggak perlu menelan kata-katanya. Dengan begitu, kamu bisa menghadapi dia dengan hati yang ringan. Demi kebaikanmu sendiri, sadar diri akan membuat dirimu lebih kuat. Seolah-olah apapun yang dia lakukan nggak akan memengaruhi diri kamu. 3. Jaga Diri * sumber Sadar saja kadang nggak cukup, kita juga harus bisa menjaga diri. Orang munafik pandai merekayasa. Kadang, dia membuat kata-kata sangat jauh dari realita namun orang-orang akan mempercayainya. Dia seperti menghakimi diri sendiri tetapi melalui orang lain. Jaga dirimu supaya nggak larut dalam kemunafikan yang dia ciptakan. Kalau dia membenci seseuatu atau seseorang, jangan sampai kamu terbawa sehingga ikut membencinya. Ingat, dia menampilkan sesuatu demi menyembunyikan sesuatu, maka jagalah dirimu dari permainan kepalsuan itu. 4. Hindari Berbagi * sumber Berbagi itu baik, termasuk berbagi cerita tentang dirimu sendiri. Namun, ini nggak akan berlaku buat dia. Di hadapan kamu, dia akan terlihat peduli, dia juga akan memuji seolah-olah dia adalah orang paling tepat untuk berbagi. Itu hal yang biasa dilakukan oleh orang munafik. Di belakang kamu, semuanya nggak akan sama. Untuk itu, hindarilah berbagi dengan dia, terutama kalau itu hal-hal penting yang bersifat sangat pribadi atau rahasia. Kamu bisa menemukan orang lain yang lebih baik untuk berbagi. Orang munafik cuma ingin tahu tetapi nggak benar-benar peduli. 5. Menyeleksi Informasi * sumber Ini butuh ketelitian. Orang munafik biasanya pandai membuat orang di sekitarnya tertarik. Dia akan dengan senang hati membagikan hal-hal yang menarik tentang orang lain. Namun, kebanyakan yang disampaikan bukan kenyataan. Itu cuma anggapan yang dia buat seperti kenyataan. Waktu dia berpendapat, bercerita, atau berbagi informasi, kamu harus sigap menyeleksi. Kalau kamu menelan semuanya bulat-bulat, kamu akan tersesat. Kalau bisa, nggak perlu dianggap sama sekali akan baik untuk dirimu sendiri. Anggap saja dia itu tong kosong yang sedang nyaring berbunyi. 6. Jangan Pakai Hati * sumber
Kabarkanlahkepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah [An Nisa”,138-139] Baca juga:
Ini cuma buat bahan renungan aja sih. Gak usah dimasukin ke hati. Apalagi ke otak. Kalo nonton TV, terus ngikutin seminar. Di sekitar kita, banyak orang yang pandai bicara. Kadang kita salut pada apa yang dibicarakannya. Apalagi ditambah retorika, gaya ngomongnya. Woww luar biasa, makin salut lagi. Ya, itulah yang disebut “pandai bicara”. Pandai bicara sama artinya dengan jago ngomong. Kita cuma khawatir lagi, kalo orang yang pandai bicara ternyata tidak pandai berbuat. Ngomong dimana-mana, di muka umum, bilang “harusnya gini”, “semestinya ini”. Padahal, dia sendiri gak pernah melakukannya? Terus, siapa yang bisa buktikan “yang diomongin” sama persis dengan “yang diperbuat”? Lihat saja, di negeri ini. Berapa banyak masalah yang terlalu mudah diperdebatkan. Didiskusikan di depan publik. Disorot media. Dipakein mic, tiap ditanya dijawab. Hebat, pandai bicara banget. Seakan, semuanya beres dengan dibicarakan, diomongin. Ketika seseorang mau atau dinyatakan tersangka, masih aja nyari 2 alat bukti. Sungguh, negeri ini sudah terjebak pada retorika belaka. Lalu, akal sehat dan hati nurani diabaikan. Parahnya lagi, agama juga dianggap angin lalu. Kalo sudah nyata benar atau salahnya, pakai dong ukuran moral, ukuran hati nurani. Gak usah berdebat, gak usah pandai bicara. Seolah yang salah bisa jadi benar atau sebaliknya. Belajar dimana sih pada? Pandai bicara lagi. Negeri ini, kita jangan-jangan sudah terperangkap pada kebiasaan berdebat. Sudah jelas salah masih didiskusikan. Nontonin orang-orang yang hanya pandai bicara. Lalu, kita berteriak ini benar dan itu salah. Saya benar kamu salah. Setelah itu apa? Kita biarkan berlalu, tanpa perbuatan. Kalo salah ya tangkap, kalo benar ya bebaskan. Gitu aja kok orang miskin salah, langsung disidang dan mendekap di tahanan. Sementara orang kaya masih dicari dalilnya, belum ada alat bukti. Kita ini terlalu banyak bicara. Kita ngomong takut melanggar HAM. Tapi berani menghukum orang kecil yang gak jelas kalo masih ada anak-anak di kampung yang gak mau sekolah karena orang tuanya gak punya uang, melanggar HAM gak? Lihat tuh, banyak Puskesmas udah dibangun kemarin, sekarang berhenti dan gak selesai-selesai. Apa itu tidak melanggar HAM? Ngomong aja pada. Kita bela rame-rame kedaulatan negeri ini saat dilecehkkan bangsa lain. Tapi kita sendiri melemahkannya. Kita selalu berikrar dengan sombongnya, SATU bangsa, satu bahasa, satu tanah air. Tapi kita juga senang tercerai-berai gara-gara beda pendapat, beda idole pemimpin. Lagi-lagi, pandai bicara …. Pandai bicara itu bagus, jika diikuti dengan perbuatan. Apa yang diomong harus sama dengan yang diperbuat. Jangan jadi orang yang pandai bicara, tapi sedikit mendengar. Bicara menunjukkan kesalahan orang lain, tapi gak bisa menyadari kesalahan diri sendiri. Salah dan benar, akhirnya cuma retorika. Ilmu dari mana kayak gitu ? Pandai bicara. Mahir dalam menangkis pertanyaan. Memang itu anugerah yang patut disyukuri. Tapi bukan jaminan adanya kebaikan, kebenaran, bahkan kejujuran. Seperti kata hadits, "Yang paling aku takuti atas kamu sesudah aku tiada adalah orang munafik yang pandai bersilat lidah." Mari kita renungkan. Saya juga ngeri, jangan-jangan tulisan ini juga cuma pandai bicara. Merasa sok jago bertutur kata. Tapi setidaknya, saya sudah mengingatkan diri saya sendiri. Alias sadar. Minimal sudah berbuat dengan menuliskannya. Agar tidak hanya pandai bicara. Karena, banyak orang yang hanya pandai bicara. Tapi prakteknya NOL BESAR. BelajarDariOrangGoblok “ “Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.” ”
Artinya: “Tanda-tanda orang munafik ada tiga macam yaitu : apabila ia berbicara berdusta. apa bila berjanji ingkar dan. apabila dipercaya khianat.”. (HR. Bukhari dan Muslim dari abu hurairah) Orang yang munafik ialah seseorang yang memiliki ciri khas, yaitu tidak satunya kata dengan perbuatan, bermuka dua, lain di mulut lain juga dihati
Di antara adab berbicara yang dituntunkan Rasulullah Saw adalah berbicara seperlunya, tidak berlebihan. Kita diperintahkan untuk berbicara hanya yang baik. Beliau melarang kita banyak bicara dengan pembicaraan yang tidak terkait dengan dzikir kepada Allah. Kemampuan seseorang untuk meninggalkan apa saja yang tidak berguna baginya menjadi salah satu tanda bagusnya keislaman dia [HR Tirmidzi] dan Allah menjadikannya sebagai ciri orang mukmin yang beruntung. Rasulullah Saw mewanti-wanti kita semua untuk menjaga lisan, nikmat besar Allah yang dianugerahkan kepada manusia. Lisanlah alat komunikasi terpenting manusia, melahirkan apa yang ia pikirkan dan yakini. Kemampuan seseorang menjaga lisan untuk mengucapkan hanya yang baik dan benar merupakan prestasi luar biasa yang menjamin keseluruhan anggota tubuh dalam keadaan baik. Dari Uqbah bin Amir ia berkata “Saya bertemu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, lalu beliau bersabda kepadaku “Wahai Uqbah bin Amir, sambunglah hubungan silaturahim terhadap orang yang memutuskannya, berikanlah sesuatu kepada orang yang telah mengharamkannya untukmu dan maafkanlah orang yang telah menzhalimi kamu.” Uqbah berkata, “Kemudian saya mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau lalu bersabda kepadaku “Wahai Uqbah, jagalah lisanmu, menangislah atas dosa-dosamu dan hendaklah rumahmu memberikan kelapangan untukmu.” HR Ahmad 1. "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam." HR. Bukhari 2. "Siapa yang memberi jaminan kepadaku untuk memelihara di antara rahangnya mulut dan di antara kedua pahanya kemaluan niscaya aku menjamin baginya surga." HR. Bukhari 3. "Barangsiapa akhir ucapannya “Laa ilaaha illallah” Tiada Tuhan selain Allah’ niscaya dia masuk surga." HR. Abu Dawud 4. "Sesungguhnya di antara ungkapan kata dan keterangan adalah sihir." HR. Bukhari 5. "Bila seorang dari kamu sedang marah hendaklah diam." HR. Ahmad Penjelasan Bicara saat emosi marah dapat menyesatkan. 6. "Diam tidak bicara adalah suatu kebijaksanaan dan sedikit orang yang melakukannya." HR. Ibnu Hibban 7. "Sesungguhnya Allah melarang kamu banyak omong, yang diomongkan, dan menyia-nyiakan harta serta banyak bertanya." HR. Asysyihaab 8. "Apabila ada orang yang mencaci-maki kamu tentang apa yang dia ketahui pada dirimu, janganlah kamu mencaci-maki dia tentang apa yang kamu ketahui pada dirinya karena pahalanya untuk kamu dan kecelakaan untuk dia." HR. Ad-Dailami 9. "Barangsiapa banyak bicara maka banyak pula salahnya dan barangsiapa banyak salah maka banyak pula dosanya, dan barangsiapa banyak dosanya maka api neraka lebih utama baginya." HR. Ath-Thabrani 10. "Kebanyakan dosa anak Adam karena lidahnya." HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi 11. "Berhati-hatilah dalam memuji menyanjung-nyanjung, sesungguhnya itu adalah penyembelihan." HR. Bukhari 12. "Seorang memuji-muji kawannya di hadapan Nabi Saw, lalu beliau berkata kepadanya, “Waspadalah kamu, sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya, sesungguhnya kamu telah memenggal lehernya diucapkan berulang-ulang”. HR. Ahmad 13. "Taburkanlah pasir ke wajah orang-orang yang suka memuji dan menyanjung-nyanjung." HR. Muslim 14. "Tahukah kamu apa ghibah itu? Para sahabat menjawab, “Allah dan rasulNya lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Menyebut-nyebut sesuatu tentang saudaramu hal-hal yang dia tidak sukai.” HR. Muslim 15. "Seorang mukmin bukanlah pengumpat, pengutuk, berkata keji atau berkata busuk." HR. Bukhari dan Al Hakim 16. "Semua umatku diampuni kecuali yang berbuat keji terang-terangan yaitu yang melakukannya pada malam hari lalu ditutup-tutupi oleh Allah, tetapi esok paginya dia membeberkan sendiri dengan berkata, “Hai Fulan, tadi malam aku berbuat begini…begini.” Dia membuka tabir yang telah disekat oleh Allah Azza wajalla." Mutafaq’alaih 17. "Yang paling aku takutkan bagi umatku adalah orang munafik yang pandai bersilat lidah." HR. Abu Ya’la Sangatsering kita bertemu dengan orang-orang munafik, bahkan tak jarang mereka yang kita kenal sebagai sahabat, teman, dan pasangan. Sulit mengenali orang munafik karena mereka selalu bersembunyi di balik topeng. Tanda-tanda orang munafik ada empat, yaitu bila berbicara dusta, bila berjanji tidak ditepati, bila diamanati ia berkhianat, dan Munafik dalam Islam sama berbahayanya dengan orang kafir. Terkadang mereka bahkan lebih berbahaya dibandingkan dengan orang kafir. Berkedok Islam namun jauh dari kata mukmin sejati. Kaum munafik tak hanya ada di jaman Rasul, bahkan di jaman sekarang orang munafik jauh lebih banyak dan lebih terang-terangan. Sering kali kita menghadapi orang munafik dalam kehidupan sehari-hari. Lalu bagaimana cara kita berhadapan dengan orang yang seperti ini? Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang menghadapi orang munafik1. Nasehati dengan lembutMulailah dengan bersikap lembut pada mereka. Jika ingin memberikan nasehat, maka nasehati dengan baik dan penuh ketulusan. Dengan begini, kita juga menunjukkan betapa Islam itu penuh dengan kasih sayang dalam saling mengingatkan. Hal ini sesuai dengan surah Al A’raf ayat 199,خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَJadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang Gunakan ayat Al QuranUntuk menasehati orang munafik, sebaiknya gunakan ayat Allah. Jangan menghadapi orang munafik hanya berdasarkan logika saja karena hati mereka sudah sangat keras.{ بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا 138 الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا} [النساء 138، 139]Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. yaitu orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah [An Nisa”,138-139]Baca jugaMengenal Diri Sendiri Dalam IslamCiri Wanita Munafik Dalam IslamKedudukan Wanita Dalam IslamTujuan Hidup Menurut IslamTips Hidup Bahagia Menurut Islam3. Bicara sesuai dengan tingkat pengetahuan merekaBeberapa orang mungkin tidak mendapatkan pendidikan atau ilmu yang baik sehingga sulit untuk menerima kebenaran. Maka dekatilah dengan tingkatan yang sesuai dengan pengetahuan mereka. Gunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti oleh mereka. Rasul bersabda, “Kami diperintah supaya berbicara kepada manusia menurut kadar akal mereka masing-masing”. HR. Muslim.4. Tetap bersikap adilJika berhadapan dengan orang munafik yang mengadukan masalahnya pada kita, hendaklah tetap berlaku adil sebagaimana memperlakukan mukmin lainnya. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah Saw bersabda,“Sesungguhnya, kalian mengadukan perkara kepadaku, yang mungkin saja sebagian di antara kalian lebih pandai ber-hujjah daripada yang lain sehingga aku memutuskan perkaranya berdasarkan apa yang aku dengar. Karenanya, siapa yang mendapatkan keputusan dariku dengan kuberikan sesuatu yang sebenarnya menjadi hak saudaranya, hendaklah ia mengambilnya, karena hal itu hanyalah segenggam dari api neraka.”5. SabarHal yang paling penting dalam menghadapi orang munafik adalah bersabar. Tidak ada kekuatan yang lebih kuat dalam hati selain sabar. Allah berfirman,وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ“Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. [An-Nahl 96]Baca jugaHukum sholat jumat bagi wanitaHukum meninggalkan shalat jumatHukum menggambar makhluk hidupHukum perceraian dalam islamنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. [Az-Zumar 10]6. Menahan diriOrang munafik adalah orang yang selalu berusaha mengajak kita mengikuti kemunafikan mereka dengan tetap bertopengkan Islam’. Mereka akan terlihat begitu indah di mata kita, sebagaimana yang telah dijelaskan Allah dalam Al Quran,وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ –Dan apabila engkau melihat mereka, penampilan mereka mengagumkanmu. Dan jika mereka berkata, engkau terpukau dan suka untuk mendengarkan tutur katanya. [Qs. Al Munaafiquun 4]Hal inilah yang harus bisa kita hindari. Kekaguman pada mereka harus bisa kita tahan. Sadari bahwa mereka hanya orang munafik yang telah dijanjikan tempatnya di neraka oleh Allah SWT. Keindahan yang mereka tunjukkan hanya kebohongan belakan, sama seperti setiap perkataan yang mereka الَّذِينَ جَاءُوا بِالإفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ لا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الإثْمِ وَالَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌSesungguhnya orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu mengira berita itu buruk bagi kamu bahkan itu baik bagi kamu. Setiap orang dari mereka akan mendapat balasan dari dosa yang diperbuatnya. Dan barang siapa di antara mereka yang mengambil bagian terbesar dari dosa yang diperbuatnya, dia mendapat azab yang besar pula. [Qs. An Nuur 11]Baca jugaHukum menolak poligami dalam IslamHukum membeli jabatan dalam islamHukum istri menolak bersetubuh dalam islamFungsi hadist dalam islam7. KerasJika orang munafik tersebut telah membuat kerusakan dan sangat sulit dinasehati dengan baik, maka nasehatilah dengan keras. Allah berfirman,يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ‌ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ ۚ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ‌Hai Nabi, berjihadlah melawan orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya. QS. al-Taubah [9] 73.Mengapa akhirnya harus bersikap keras? Hal ini dikarenakan munafik jauh lebih berbahaya dibandingkan kafir. Menghadapi musuh yang nyata jauh lebih mudah dibandingkan dengan musuh dalam selimut. Allah berfirman, “Orang-orang munafik laki-Iaki dan perempuan-perempuan, sebagian dari sebagian yang Iain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggam tangannya. Mereka telah Iupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.” QS. At-Taubah 67Baca jugaAmalan doa untuk wanita hamil dalam IslamPacaran dalam IslamPerbedaan ghibah dan fitnahBahaya adu domba dalam Islamعَنْ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُودٍ، أَن رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ ” مَا مِنْ نَبِيٍّ بَعَثَهُ اللَّهُ فِي أُمَّةٍ قَبْلِي ، إِلَّا كَانَ لَهُ مِنْ أُمَّتِهِ حَوَارِيُّونَ ، وَأَصْحَابٌ يَأْخُذُونَ بِسُنَّتِهِ وَيَقْتَدُونَ بِأَمْرِهِ ، ثُمَّ إِنَّهَا تَخْلُفُ مِنْ بَعْدِهِمْ خُلُوفٌ ، يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ ، وَيَفْعَلُونَ مَا لَا يُؤْمَرُونَ ، فَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِيَدِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِلِسَانِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِقَلْبِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ ، وَلَيْسَ وَرَاءَ ذَلِكَ مِنَ الإِيمَانِ ، حَبَّةُ خَرْدَلٍAbdullah bin Mas’ud ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda “Tidak ada seorang Nabi pun yang diutus Allah kepada suatu umat sebelumku melainkan dari umatnya itu terdapat orang-orang yang menjadi pengikut setia hawariyyun dan sahabatnya yang mereka mengambil sunnahnya dan mentaati perintahnya. kemudian datang setelah mereka orang-orang yang mengatakan apa yang mereka tidak lakukan dan melakukan apa yang tidak diperintahkan. Barangsiapa yang memerangi mereka dengan tangannya, maka ia seorang mukmin. Barangsiapa yang memerangi mereka dengan lisannya maka ia seorang mukmin. Dan barangsiapa yang memerangi mereka dengan hatinya, ia juga seorang mukmin. Selain itu, maka tidak ada keimanan sebesar biji sawipun”. HR. Muslim.Itulah beberapa cara menghadapi orang munafik. Islam memperbolehkan kita untuk memerangi orang munafik sebagai bagian dari jihad. Semoga kita dijauhkan dari golongan orang munafik dan berada dalam barisan orang sholeh. Aamiin. kW4Sac.
  • vz34252isx.pages.dev/744
  • vz34252isx.pages.dev/47
  • vz34252isx.pages.dev/513
  • vz34252isx.pages.dev/95
  • vz34252isx.pages.dev/643
  • vz34252isx.pages.dev/177
  • vz34252isx.pages.dev/554
  • vz34252isx.pages.dev/604
  • vz34252isx.pages.dev/79
  • vz34252isx.pages.dev/730
  • vz34252isx.pages.dev/967
  • vz34252isx.pages.dev/559
  • vz34252isx.pages.dev/461
  • vz34252isx.pages.dev/282
  • vz34252isx.pages.dev/869
  • orang munafik yang pandai bicara