Jasyang seharusnya dilepas malah dirapikan. Celana yang seharusnya dicopot malah dikencangkan. Ingin ke kamar tidur, tahu-tahu sudah di kamar mandi. Mau bilang jauh di mata, eh keliru dekat di hati. Masih terngiang denting gelas, lenting piano dan lengking lagu di pesta itu.

Ditemukan untuk Kehilangan Karya Berlian Zahra YeriandiniTubuh ini merasakan rasa duka yang benar-benar mendalam, terutama pada hari-hari awal setelah meninggalnya ibu. Salah satu hal yang membuat rasa sedih setelah orangtua meninggal, adalah perasaan sendiri dan tidak punya orang lain dalam hidup, bapak sudah menelantarkan kami dari usiaku 3 tahun. Ibu adalah sosok yang rela berkorban apapun demi sang buah hati. Sosoknya akan selalu melekat dalam hati dan tak akan pernah terganti. Senyum yang tersungging bagaikan pelangi yang muncul di kala rintik hujan berhenti. Pancaran matanya yang selalu menyenangkan jiwa. Aku mencintai ibu karena telah memberikan segalanya untukku. Dia beri aku cinta, dia beri aku jiwanya, dan dia memberiku sepanjang waktunya hingga akhir hayatnya.“Ibu, aku menyangimu sampai akhir hidup ini, meski aku selalu mengecewakanmu. Maafkan aku yang belum bisa membahagiakan.” Bulir-bulir air mata berjatuhan, melihat album yang berisikan kumpulan foto ibu dan juga diri ini. Di usiaku yang menginjak 16 tahun ini, aku harus berjuang untuk mencari pundi-pundi rupiah untuk mencukupi kebutuhan diri sendiri. Setiap sepulang sekolah aku datang ke tempat laundry milik Mpok Atiek untuk membantu menyetrika pakaian. 6 minggu setelah kepergian ibu, aku bertemu dengannya, laki-laki yang 13 tahun lalu tega meninggalkan kami demi seorang janda muda kaya raya. Kulihat ada penyesalan mendalam yang terpancar dari netranya, diri ini merasa iba. Ia membawaku ke tempat tinggalnya, rumah bak istana seorang bangsawan. Terbersit pemikiran bahwa ia pasti menelantarkan kami, terlebih dahulu ingin hidup dalam kemewahan, lalu ia mempertemukan diri ini dengan seseorang wanita yang kedua netranya terpejam. Mungkin wanita ini istri bapak, paras yang begitu cantik dengan tubuh yang ideal, sebagai perempuan merasa jatuh hati karena pesonanya. “Cium telapak tangan bundamu!” Perintah bapak sedikit mendorongku untuk mendukung tempat istri duduk. Kuraih tangan bunda dan memposisikan punggungnya ke arah tersebut di posisi di bawah hidungku, mengecup lembut punggungku. Ia meraba-raba wajahku, cairan bening keluar dari netranya yang mengatup.“Kau tidak dendam? Aku merasakan ketulusan.” Ucapnya sembari terlukis senyuman indah dan wajahnya pun terlihat begitu bahagia.“Tidak, aku tidak dendam. Ibu tidak pernah mengajarkan diri ini untuk menyimpan dendam pada seseorang. Kata ibu, hal itu akan membawa penyakit hati untuk kita.”“Ibumu sangat baik, pantas saja memiliki putri yang berhati baik seperti dirimu. Anggaplah aku seperti ibu kandungmu sendiri,” ucapan sembari bangkit, memeluk erat tubuhku.“Maaf, aku tidak bisa menganggapmu seperti ibu kandungku. Ibu tidak tergantikan oleh orang lain.” Pelukannya melonggar, ia melepaskan tangan dari tubuhku. Raut menunjukkan kekecewaan, ia mundur beberapa langkah. Tangannya meraba sofa, ia duduk di sofa dan mengatakan bahwa aku boleh menganggap dirinya seperti ibuku dan tidak perlu menganggapnya sebagai ibu kandungku. Terdapat sedikit rasa bersalah, kata-kataku menyakiti bunda.***7 bulan kemudian, aku dan bunda semakin dekat. Saya juga mengetahui bahwa ternyata dari lahir dia buta, tidak dapat melihat. Ia dinikahkan dengan seseorang laki-laki, namun laki-laki itu memperlakukan dirinya begitu kejam. Setiap hari ia disiksa, akhirnya ia memutuskan untuk bercerai dan oleh ayahnya dinikahkan dengan bapakku. Dia mengatakan bahwa awalnya tidak mengetahui bila bapak merupakan pria yang beristri. Sampai sini aku paham, bahwa boleh saja seseorang sering melihat bayangan atau berada di bayangan, tetapi tidak semua orang yang sering melihat bayangan juga memiliki hati yang yang cerah di antara berbagai macam bunga, aku dan bunda menikmati teh manis di bangku taman. Bunda lembut rambutku, “Semoga kelak bahagia, bahagia warna-warni. Anak baik semoga bernasib baik.”“Semoga doa baik Bunda, kembali kepada Bunda” wanita di sampingku bapak pulang, kami makan malam bersama layaknya keluarga. Sayangnya tidak ada ibu di sini. besok usiaku menginjak 17 tahun, aku tidak sengaja melihat sesuatu saat melewati kamar bunda. Kucoba untuk mendekat ke arah sumber suara agar semakin jelas.“Aku tidak mau, Mas Ron. Biar aku tetap seperti ini, jangan gadaikan putrimu untukku.” Mendengar bunda mengatakan hal ini aku jadi semakin penasaran.“Bukankah kamu ingin melihat indahnya dunia dan melihat wajah tampanku ini sebelum aku semakin menua. Usiamu sudah mencapai 37 tahun dan usiaku menginjak 41 tahun. Dokter Andre juga mengatakan bahwa mata Gera cocok untukmu, jangan menunda-nunda terus.” ucapan bapak dengan memeluk istrinya dari belakang, tampak dari lubang sekali dia, aku ini putrinya. darah dagingnya sendiri, dia mencariku hanya untuk mengambil mataku. Aku seperti menemukan seorang penjahat terkeji dan akan kehilangan sepasang mataku. Apa yang harus kulakukan, aku tidak ingin kehilangan mataku, terasa, aku mundur perlahan dan tidak sengaja menyenggol meja, membuat vas bunga di atasnya keluar dari kamarnya, mencengkramkan erat lenganku. Menarik paksa diriku agak jauh dari tempat tadi.“Apa yang sudah kamu dengar?”“Tidak ada,” jawabku pelan, tubuhku seorang bapak yang begitu kejam pada putrinya sendiri. Aku tidak menyangka akan diperlakukan seperti ini. Dicengkram dan diseret bagaikan binatang, bahkan binatang saja sering diperlakukan lebih baik dari diriku sekarang, batinku.“Kamu bisa ada di dunia ini karenaku dan sekarang waktunya untuk membayarnya.”“Aku tidak pernah meminta atau memohon untuk menjadi putrimu. Apa kamu tidak memiliki hati? Aku ini putrimu, darah dagingmu. Apa hanya aku yang menganggap dirimu bapakku?” Aku mengiba di hadapannya, “Iya, kau saja yang menganggapku sebagai ayahmu. Aku tidak pernah menganggap dirimu sebagai putriku. Kau hanya sebuah investasiku dan sekarang sudah waktunya untuk mengambilnya.”Aku mencoba untuk bangkit, aku tak mau tetap di sini dan hanya menunggu kematianku tiba. Tangan ini dicekal olehnya, melebar dan membuka ke arah arah diri ini. Akhirnya aku pasrah saat dia menarik paksa diri ini ke dalam kamarku, lalu mengunci pintu dari luar. Kucoba menyambungkan kain sepanjang mungkin untuk turun ke bawah, naasnya hubungan yang kurang kuat dan aku aku bangun dan mata ini sudah diperban, kedua netraku digunakan bunda untuk melihat indahnya dunia. Saat itu aku kehilangan segalanya. Bunda yang awalnya tidak ingin melihat sekarang ini malah tidak menyediakan untuk mengembalikannya. Ia memintaku untuk mengikhlaskan mataku ke dirinya. Aku tersenyum miris dengan kelakuan mereka berdua, aku tak percaya lagi dengan apa yang kalian beri, aku tak percaya lagi dengan matahari yang dulu mampui dan panaskan. Aku berhenti berharap sampai nanti suatu saat tak ada cinta kudapat. Tidak akan ada laki-laki yang menikah dengan seseorang yang buta sepertiku. Kuterima takdir ini, tanpa dendam pada Sang Pemberi Hidup ataupun mereka.“Aku mencoba berusaha ikhlas dari suatu kehilangan dan berusaha dari suatu hal yang menimpa diri.”Tulisan ini merupakan naskah lomba menulis cerpen yang disenggarakan oleh redaksi Panitia lomba maupun redaksi tidak mengedit naskah yang masuk.

Namun dia tidak bisa mengingat wajahnya. Semua orang kulit putih sama saja baginya. Variasinya hanya pada tinggi badan dan lemak badan—dan seberapa banyak sisa rambutnya di kepala. Penumpang kulit putih itu terlihat seperti umumnya orang kulit putih yang sedang mabuk, meski dia tidak sempoyongan ketika memasuki taksi.
Banyak orang seringkali merasakan kepahitan, kesedihan hingga ketidakberdayaan ketika harus kehilangan orang yang ia sayang. Siapa pun itu, bisa orangtua, kekasih, sahabat, guru, hingga penjual mi ayam pun. Ketika kita memiliki rasa sayang terhadap mereka, rasanya sulit sekali jika mereka harus hilang dari hidup menangis, tapi ingat jangan tenggelam dalam kesedihan terlalu lama. Kehilangan orang yang disayang memang selalu menyedihkan. Tapi jangan pernah lupa untuk tetap tegar. Beberapa alasan di bawah ini harus kamu resapi mengapa tegar itu perlu saat kita harus kehilangan orang yang Pertanda bahwa kamu bisa berdamai dengan kenyataanunsplash/authorkylebeardenDengan tegarnya dirimu ketika harus kehilangan orang yang disayang. Itu membuktikan bahwa kamu bisa berdamai dengan kenyataan. Tegarnya dirimu penting membuatmu berpijak pada kenyataan bahwa hidup harus terus berlanjut. Tidak ada gunanya menangisi dan sedih terus menerus ketika pada akhirnya kita tahu bahwa kehilangan orang yang disayang adalah kenyataan yang tidak bisa diubah. Berdamailah dengan kenyataan dan lanjutkan Membuatmu mengerti bahwa bahagia itu tidak abadiunsplash/felixrstgYakinlah tidak ada yang abadi di dunia ini. Hidup, penderitaan, hingga kebahagian, tidak ada keabadian di dalamnya. Ketika orang-orang yang kamu sayangi menghilang dan pergi, satu yang kamu harus tahu bahwa kamu harus tegar dan dengan tegar kamu akan sadar bahwa ternyata bahagia itu tidak ada yang indah dengan orang yang paling kamu sayang memang akan menamparmu dengan keras saat kamu harus kehilangannya. Tapi tamparan itu juga akan menyadarkanmu bahwa sekali lagi, bahagia itu tidak ada yang Menjadi pribadi yang lebih kuatunsplash/camilleralston Tidak ada perjalanan hidup manusia yang tidak ada ujiannya. Selalu ada jalan bergelombang dan berkerikil. Salah satu ujiannya yaitu ketika kamu harus kehilangan orang yang disayang. Ujian tersebut pastilah menyakitkan. Tapi itu sangat diperlukan untuk dirimu. Ujian yang akan membuatmu menjadi pribadi yang lebih kuat ujiannya yang akan membuatmu paham bahwa sedih saja tidak cukup saat harus kehilangan orang yang disayang. Tapi ada sebuah sikap bernama tegar yang harus terus dipupuk untuk bisa terus menjalani ujian tersebut. Baca Juga 5 Hal yang Bisa Membuatmu Kehilangan Sahabat, Hindari Ya! 4. Menjadi pengingat bahwa kehilangan tidak melulu tentang kesedihan tapi ada proses pembelajaran di alfcermedTegarnya dirimu ketika kehilangan orang yang disayang sedikit demi sedikit akan membuka berbagai titik buta yang jarang kamu sadari. Kamu akan belajar banyak tentang arti kehilangan, rasa sayang, bagaimana bersikap tegar hingga bagaimana cara terus melanjutkan hidup saat hati sedang hancur kehilangan orang yang disayang. Banyaknya pelajaran saat kamu bersikap tegar pastinya sangat bermanfaat untuk emosional dan Terlatih untuk ikhlas atas apa yang telah ditakdirkan tegar saat kehilangan orang yang disayang sama dengan berlatih untuk ikhlas terhadap ketetapan Tuhan. Ikhlas adalah soal bagaimana kamu menghargai takdir yang telah Tuhan berikan. Tegar dan ikhlas adalah kombinasi penting bahwa walau telah kehilangan orang yang disayang, kamu tidak kehilangan jati dirimu. Teruslah bahagia dan lanjutkan orang yang disayang jangan sampai membuatmu hancur dan tidak bisa bangkit lagi. Sebaliknya kamu harus sadar bahwa di titik tersebut kamu harus jauh lebih kuat. Baca Juga Kehilangan Jati Diri setelah Putus Cinta? Coba 5 Hal Ini Agar Bangkit! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Cerpen Aku Ingin Menjadi Istrimu Karya "Asma Nadia" Tapi, kecuali aku, sepertinya tak ada orang lain yang merasa kehilangan. Bahkan tidak ayah dan ibu, serta adik-adiknya yang enam orang itu. Ia sangat disegani oleh sesama dosen dan dicintai oleh mahasiswanya. Ia juga disayang oleh keluarga dan para tetangganya. Bagi perempuan Jika orang yang kita cintai dicuri dari kita, cara agar mereka tetap hidup adalah dengan tidak pernah berhenti mencintai mereka – The Crow, ditulis oleh James O’Barr, David J. Schow, dan John Shirley, 1994 Cerpenromantis adalah cerita pendek yang menggambarkan realitas serba ideal yang dicita-citakan, serba indah, serba cantik, penuh perasaan, mendekati dongeng, dan umumnya berakhir dengan happy ending. [6] Karena itulah, cerpen romantis sering disebut sebagai 'dongeng kontemporer', atau metamorfosis dongeng. Pengalaman kehilangan seseorang yang disayangi bisa saja menimbulkan trauma karena emosi begitu besar. Terlebih, ada banyak orang yang menolak menjalani proses berduka, hal yang membuat proses adaptasi semakin sulit. Setiap orang menghadapi rasa kehilangan dengan cara berbeda, dan ini wajar. Merasa belum menjadi diri seutuhnya setelah kehilangan orang terdekat adalah hal yang sangat normal. Tahap kesedihan dan kehilangan Ada tahapan kesedihan dan kehilangan yang dialami semua orang dari berbagai latar belakang. Dalam buku Elisabeth Kübler-Ross pada tahun 1969 berjudul “On Death and Dying”, disebutkan 5 tahapan dalam fase ini. Namun, kelimanya tidak terjadi secara berurutan. Terkadang orang bisa mengalami satu fase dan lainnya bergantian sebagai cara berdamai dengan kesedihan. Berikut ini kelima tahapan kesedihan 1. Menyangkal dan mengisolasi diri Reaksi awal yang kerap muncul ketika mengalami kehilangan seseorang yang disayangi adalah menyangkal realita. Orang kerap berpikir bahwa ini sebenarnya tidak terjadi. Ini merupakan reaksi normal untuk menyikapi emosi yang membuat kewalahan. Arti denial termasuk dalam mekanisme pertahanan manusia sehingga tidak langsung merasakan emosi yang begitu intens. Bagi sebagian besar orang, muncul keyakinan bahwa hidup menjadi tidak bermakna serta hal lainnya tak bernilai. 2. Marah Tahap kesedihan lain adalah anger atau marah sebagai bentuk ketidaksiapan atas kehilangan yang begitu mendadak. Kemarahan ini bisa tertuju pada benda mati, orang asing, teman, bahkan keluarga. Bahkan, bukan tak mungkin kemarahan ini tertuju pada orang tersayang yang meninggalkan dunia karena menyebabkan rasa sedih dan sakit. Terkadang, dokter yang memberikan diagnosis dan tidak bisa menyembuhkan pasien juga bisa menjadi target kemarahan. 3. Negosiasi Reaksi normal lainnya saat merasa sedih adalah bernegosiasi atau bargaining. Ini merupakan cara untuk membuat diri merasa kembali memegang kendali. Akan muncul banyak skenario di pikiran, berbagai “if only” yang mengubah kenyataan. Secara garis besar, ini merupakan bentuk pertahanan diri yang lebih lemah ketika berlindung dari realita menyakitkan. Di fase ini, kerap muncul pula rasa bersalah. Wajar jika menyesal tidak melakukan suatu hal demi menyelamatkan orang tersayang. 4. Depresi Ketika bersedih, ada dua jenis depresi yang bisa muncul. Pertama adalah reaksi terhadap dampak setelah kehilangan seseorang. Dalam jenis depresi ini, akan muncul rasa sedih dan juga penyesalan. Kedua, ada depresi yang lebih tidak terlihat dan personal. Ini adalah tahap seseorang ketika bersiap untuk berpisah selamanya dengan orang tersayang. Terkadang, orang yang berada dalam fase ini hanya memerlukan dukungan berupa pelukan. 5. Penerimaan Tidak semua orang bisa merasakan tahapan ini. Ketika berada di tahapan ini, seseorang menjadi lebih tenang dan menutup diri. Namun, bukan berarti pula fase sedang berbahagia. Orang tersayang yang berada dalam kondisi kritis atau menua bisa mengalami fase ini. Dalam tahapan ini, wajar jika membatasi interaksi sosial. Baca JugaIngin Kurus? Operasi Sedot Lemak Belum Tentu Tepat untuk AndaMengenal Teh Darjeeling dan Manfaatnya untuk KesehatanManfaat Mengonsumsi Biji Wijen Hitam, Jagoan Menangkal Stres Oksidatif Bagaimana menghadapi kehilangan dengan sehat? Kehilangan seseorang lewat kematian adalah hal yang tidak bisa dihindari. Namun, ada beberapa cara untuk menghadapinya dengan sehat, yaitu Beri waktu untuk bersedih Tidak ada patokan waktu yang sama bagi tiap individu saat bersedih. Ada banyak variabel yang turut menjadi penentu, seperti usia, durasi kebersamaan, dan tipe kematiannya. Artinya, sangat masuk akal seseorang perlu waktu berbeda untuk bisa mencerna kehilangan yang dialaminya. Tidak perlu memasang tenggat waktu untuk bisa berdamai dengan kehilangan karena justru menambah rasa stres. Ingat perannya semasa hidup Hal yang membuat perasaan menjadi nyaman ketika kehilangan orang tersayang adalah mengingat perannya semasa hidup. Ingat-ingat apa pengaruh terbesarnya yang bermanfaat hingga kini. Meski terdengar klise, mengingat hal-hal baik ini membuat seseorang bisa lebih fokus pada apa yang bisa disyukuri. Ada nuansa positif yang muncul ketika dalam fase bersedih. Melanjutkan kebaikan yang pernah diajarkannya menjadi hal yang membuat perasaan jadi nyaman. Meneruskan peninggalannya Menjalani kehidupan dengan meneruskan hal-hal baik yang diwariskan orang tersayang adalah cara terindah untuk menghormati mereka. Meski mereka telah tiada, bukan berarti legacy yang ditanamkannya turut padam. Cara seperti ini juga membantu seseorang lebih memahami sosok yang telah mendahului mereka, dengan cara yang menakjubkan. Bicara hal baik Tak usah segan berbicara tentang orang terkasih, seberapa besar rasa rindu padanya, hingga kenangan-kenangan menyenangkan bersamanya. Melakukan hal ini juga bisa menenangkan karena merasa orang yang telah meninggalkan kita tetap ada dalam hati dan pikiran. Baca JugaManfaat Terapi Menulis Jurnal untuk Anda yang Pernah Mengalami TraumaMengenal Carob, Si Pengganti Cokelat yang Tak Kalah Enak5 Manfaat Memaafkan untuk Usir Stres dan Sehatkan Jantung Catatan dari SehatQ Cara menghadapi fase kehilangan seseorang adalah hal yang sangat personal. Tidak ada batasan waktu. Tidak ada aturan baku atau cara yang benar untuk melakukannya. Namun apabila kesedihan semakin berlarut-larut bahkan mengganggu kehidupan, bisa jadi Anda butuh pertolongan. Untuk berdiskusi lebih lanjut, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play. Sudahmenjadi rahasia besar banyak orang-orang yang mampu bangkit dari jeratan masalah hidupnya hanya dengan membaca atau mendengarkan sebuah kata-kata bijak motivasi. Salah satu motivator Indonesia yang terkenal yaitu Mario Teguh, beliau telah banyak mengkobarkan semangat hidup orang-orang yang sedang jatuh.
Cerpen Karangan Laela Sari AsihKategori Cerpen Persahabatan, Cerpen Sedih Lolos moderasi pada 19 January 2016 3 tahun yang lalu, tepatnya saat aku masih SMP kelas 9. Aku mempunyai seorang teman cowok, namanya Yoga. Kita berteman dari SD. Karena pertemanan kita yang terjalin cukup lama, kita sangat dekat bahkan hampir di setiap waktu kita selalu bersama, bagai sepasang sepatu yang gak bisa dipisahkan. Dimana ada aku pasti ada dia begitu pun sebaliknya. Sampai suatu ketika sikap Yoga mulai berubah, perubahan yang membuatku merasa gak nyaman, dia gak seperti Yoga yang dulu aku kenal, dia gak se-asyik dulu, dia cenderung lebih pendiam. Aku gak tahu apa yang terjadi padanya, apa yang membuat dia berubah, tapi aku berusaha memahami dan menerimanya. Suatu hari, saat sepulang sekolah dia berkata bahwa dia mulai menyukaiku, mulai tumbuh benih-benih cinta di hatinya, dia menyayangiku bukan lagi sebagai teman tapi sebagai orang yang dia cintai. Dia memintaku untuk menjadi pacarnya, dia memberi waktu seminggu untuk menjawab permintaannya itu. Aku bingung, aku terdiam tanpa ada sepatah kata terucap dari mulutku. Aku gak ngerasain apa yang dia rasain. Aku juga menyayanginya, tapi gak lebih dari sekedar teman. Tiba pada waktunya, seminggu telah berlalu. Dia kembali menyatakan perasaannya dan memintaku untuk menjadi pacarnya. Tapi aku menolaknya, dengan alasan kita udah berteman cukup lama, dan aku gak mau pertemanan kita rusak gara-gara cinta. Pertemanan kita lebih berharga dari apa pun. Jawabanku mungkin membuat dia kecewa, hingga dia pergi ninggalin aku tanpa mengatakan apa-apa. Keesokkan harinya saat di sekolah, aku mencoba bersikap seperti biasa berusaha melupakan apa yang telah aku ketahui. Aku pun menyapa Yoga yang duduk sendiri di kelas. Tapi Yoga mengacuhkanku, melihat mukaku saja dia tak mau. Sepertinya dia masih kecewa dan gak terima dengan jawabanku kemarin. Setiap hari aku meminta maaf dan berusaha menyapanya. Tapi Yoga mengabaikan permintaan maafku. Sebulan berlalu, aku mulai lelah dan kehabisan cara supaya Yoga mau memaafkanku. Tuhan… Kenapa semuanya jadi seperti ini? Aku kangen dia yang dulu, dia yang selalu membuatku tersenyum, dia yang selalu menghapus air mata ini, dan dia yang selalu ada untukku. Tapi sekarang dia berubah, dia layaknya orang asing yang tidak mengenaliku, tak pedulikan aku bahkan tak menyapaku. Kembalikan Yogaku yang dulu ya Allah, lapangkanlah hatinya agar dia mau memaafkanku. 6 bulan kemudian, Yoga belum juga memafkanku. Aku sudah lulus SMP. Aku tidak bisa melanjutkan sekolah karena orangtuaku gak mampu untuk menyekolahkanku. Akhirnya aku memutuskan ke jakarta untak bekerja. Berbeda denganku, Yoga yang berasal dari keluarga berada melanjutkan ke SMA. Aku pergi ke jakarta tanpa berpamitan dengannya, Yoga pun hanya mengetahui kabarku dari sahabatku, Vica. Yang kebetulan satu sekolah dengannya. Vica bercerita bahwa setiap hari Yoga selalu bertanya tentang kabarku. Aku senang, ternyata dia masih peduli sama aku. Pada saat lebaran, aku pulang ke kampung halamanku dengan harapan bisa ketemu Yoga. Suatu hari aku pergi ke rumahnya untuk bertemu dengan Yoga, tapi yang ku temui di rumah itu hanyalah ibunya. Aku menanyakan kabar Yoga sama ibunya, Ibu Lilis. Tapi Ibu Lilis hanya diam dan matanya mulai berkaca-kaca, perlahan air matanya menetes dan membasahi pipinya. Dia bercerita bahwa Yoga sudah meninggal sebulan yang lalu karena kecelakaan. Seketika badan ini terasa lemas, air mataku pun mengalir tiada henti. Aku gak percaya kalau dia udah ninggalin aku untuk selamanya. Kenapa aku gak tahu tentang ini? Kenapa gak ada yang mengabariku? Hatiku hancur seketika. Setiap jam, setiap hari, aku selalu mengingatnya. Air mata ini selalu menetes jika teringat sosok Yoga. Sebulan berlalu, aku mulai bisa menerima kenyataan bahwa kita sudah beda alam. Bayang-bayang Yoga pun mulai hilang dari pikiranku. Sampai suatu malam, aku bertemu dengannya dalam mimpi. Di mimpi itu dia tersenyum kepadaku. Tapi semua itu cuma mimpi. Semua hanya tinggal kenangan yang tersusun rapi dalam ingatanku. Semoga kamu tenang di sana, bahagia di tempat terindah. Aku akan selalu mengingatmu, saat ini, nanti dan untuk selamanya. I miss you. Cerpen Karangan Laela Sari Asih Facebook NaElla Asih Cerpen Kehilangan Cinta Dan Sahabat merupakan cerita pendek karangan Laela Sari Asih, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Ku Temukan Sahabat Ku Oleh Syita Hari ini merupakan hari pertamaku mulai masuk di SMP, ini merupakan pengalaman yang sangat baru karena di sana aku tidak mempunyai teman satu pun ya mungkin karena aku bukan Hello Cordoba Part 2 Oleh Aisyah Nur Hanifah Setelah berkeliling memutari areal masjid, kemudian, Syabil selanjutnya mengajakku kembali menuju ke tempat sejarah yang kedua di Cordoba. Tempat tersebut, berlokasi di kota Zaragosa, dan bersebelahan dengan bukit sejuk Dua Sahabat Part 1 Oleh Arnetta Fasya Sayyidina Di pagi ini, Nissa tampak bosan, karena tidak ada teman. Yap! Teman-temannya sibuk dengan kegiatan sendiri. Nissa hanya mencoret-coret kertas yang ada di depannya. Tiba-tiba.. Ting nong ting nong. Diary Diandra Oleh Laila Dwi Cahyanti Pagi itu, mentari membangunkanku lebih cepat dari biasanya. Titik titik hujan semalam masih membekas membasahi jalanan. Aku membuka jendela kamarku, menatap keluar dan melihat ramainya pasar. Hari ini adalah Kecuali Aku! Oleh Ambiwwa Novita Sepertinya tak ada perempuan yang rela hati sejak kecil belajar menjadi pel*cur. Kecuali aku! Sepertinya tak ada perempuan yang saat tumbuh remaja tak ingin menikmati muda. Kecuali aku! Sepertinya “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Pertamakali merasa kehilangan seseorang yang sangat disayangi karna sering bermain bersama kemudian ternyata Allah mengambilnya betapa hancur dan sedih tak terduga. Walaupun hanya salah satu dari kucing-kucing yang lain, tetapi jika memang itu adalah salah satu yang disayang,sangat berarti sekali jika kehilangan.
Jakarta Kata-kata kehilangan seseorang yang disayang merupakan ungkapan kesedihan yang terdalam. Tidak heran seseorang mengalami kesedihan yang amat sangat jika ditinggal oleh orang terdekatnya, seperti orang tua, anak, saudara, pasangan, hingga sahabat. 40 Kata-Kata yang Menyentuh Hati Seorang Wanita, Bikin Sedih dan Baper 28 Kata-Kata Sedih Menyentuh Hati Kekasih, Makin Romantis 30 Kata Mutiara Kasih Sayang untuk Keluarga, Sahabat, dan Kekasih Kehilangan seseorang memang bukanlah hal yang mudah diterima begitu saja. Kehadiran orang-orang yang sangat kamu cintai dalam hidup tentu sangat berarti. Saat ia pergi dan tidak bisa kembali lagi, tentunya ada lubang yang menganga dalam hati. Kata-kata kehilangan seseorang yang disayang berisikan ungkapan sedih serta evalausi diri. Kehilangang memang dapat menyayat hati, bahkan tidak bisa terlupakan sepanjang hidup. Namun, kehidupan terus berjalan dan kamu hanya bisa berdoa agar ia tetap berbahagia. Kamu juga harus yakin bahwa kebahagiaanmu adalah yang ia inginkan. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Rabu 24/6/2020 tentang kata-kata kehilangan seseorang yang perempuan sedih/Photo by Icons8 team on UnsplashBerikut beberapa kata-kata kehilangan seseorang yang disayang 1. “Seperti rumah, yang menjadi semakin rumah ketika ditinggalkan, begitulah cinta, menjadi semakin cinta sesudah hilang.” - Putu Wijaya 2. “Tak ada yang lebih indah daripada hari-hari yang dinaungi cinta. Dan tak ada yang lebih menyakitkan, daripada malam-malam penuh ketakutan, karena ditinggalkan kekasih.” - Kahlil Gibran 3. "Sesekali ketika aku bangun tidur, aku menemukan diriku sendiri sedang menangis." 4. "Aku takut kehilangan dirimu. Aku begitu takut akan kehilangan kita yang selalu bersama." 5. "Kadang manusia harus sampai kepada titik “KEHILANGAN” untuk mengerti arti sebuah kehadiran, kasih sayang & kesetian." 6. "Mungkin hanyalah sementara aku bisa melupakanmu, tapi kini baru aku sadari, bahwa dirimulah hidup dan matiku." 7. "Kadang, kamu harus kehilangan seseorang sebelum akhirnya menyadari betapa berartinya dia dalam hidupmu." 8. "Kini gelap sekali di sini. Tidak ada sepercik cahaya pun di sekelilingku. Karena cahaya berpendar dari dirimu. Kau tak bisa melihatnya, hanya orang lain yang bisa." 9. "Aku mencoba ikhlas pada sebuah kehilangan, dan tersenyum dari sebuah kesakitan." 10. "Apapun alasan dan penjelasannya, kehilangan akan selalu terasa menyakitkan."Kata-kata Kehilangan Seseorang yang DisayangIlustrasi kesedihan. via. PinterestBerikut beberapa kata-kata kehilangan seseorang yang disayang 1. "Kita bisa menulis seribu kata perpisahan. Tapi yang kita rasakan hanya satu, yaitu kehilangan." 2. "Kehilangan yang paling berat adalah kenyataan bahwa aku terlambat membahagiakanmu." 3. "Jagalah dengan baik orang-orang yang telah membuatmu bahagia, sebelum kamu benar-benar merasa kehilangan. Sebab penyesalan tidak akan bisa mengubah sesuatu yang sudah hilang." 4. "Tuhan menempatkan seseorang dihidupmu karena sebuah alasan. Dan jika kamu kehilangannya maka itu karena sebuah alasan yang lebih baik." 5. “Jika ada kemungkinan menemukan penghiburan dari tragedi kehilangan seseorang yang amat kita cintai, itu adalah harapan yang perlu ada, bahwa barangkali semua yang terjadi adalah yang terbaik.” - Paulo Coelho 6. "Kehilangan membuat kita belajar untuk menerima dan mensyukuri dengan apa yang masih kita miliki." 7. "Saat kamu kehilangan sesuatu pastikan ada hal yang tak hilang dari dirimu. Yaitu keyakinan bahwa kamu pasti bisa mendapatkan yang lebih baik." 8. "Terimakasih karena sebelumnya telah banyak memberiku kebahagiaan. Kini aku tahu, salah satu bentuk dari mencintai adalah merelakan ia pergi." 9. "Bahkan kehidupan yang bahagia tak akan pernah lepas dari kesedihan. Aku kehilanganmu, namun aku akan berbahagia untukmu." 10. "Aku akan membiarkanmu pergi, selamat mencari bahagiamu, wahai bahagiaku."Kata-kata Kehilangan Seseorang yang DisayangIlustrasi sedih dok. ElmiraBerikut beberapa kata-kata kehilangan seseorang yang disayang 1. "Kehilangan dia yang kamu cintai sama dengan kehilangan kebahagiaan." 2. “Kau bisa saja kehilangan seseorang dalam semalam. Seluruh hidupmu bisa berputar 360 derajat. Hidup begitu pendek. Semuanya bisa datang dan pergi seperti sebuah bulu dibawa terbang angin.” -Shania Twain 3. "Jika cinta tak bisa mengembalikanmu padaku didalam kehidupanku ini. Aku sangatlah yakin, pasti cinta akan menyatukan kita pada kehidupan yang selanjutnya." 4. "Hal yang membuat perasaanmu tersayat bukanlah perpisahan. Namun, karena adanya perasaan kehilangan terhadap seseorang yang padahal bukan milikmu." 5. "Saat kita kehilangan orang yang kita cintai, air mata yang jatuh memanggil kenangan tentang waktu di saat kita saling mencintai, yang selalu terasa kurang." 6. "Kadang kamu memilih untuk membiarkan cinta itu pergi. Tapi bukan karena tak ada cinta, melainkan takut mencintai lalu kehilangan lagi." 7. "Perpisahan memang nampak seperti akhir dan selamat tinggal mungkin akan nampak selamanya. Namun di dalam hatiku masih tersimpan kenangan bersamamu yang akan senantiasa ada." 8. "Hal yang menyakitkan ketika kamu kehilangan seseorang adalah kenyataan bahwa dia tidak berusaha untuk mempertahankan hubungan kalian." 9. "Biarkanlah hubungan itu pergi, simpanlah pelajarannya." Vanier 10. "Kau tak kan bisa kehilangan apa yang tak pernah kau miliki. Kau tak kan bisa memaksa bertahan pada seseorang jika dia ingin pergi."Kata-kata Kehilangan Seseorang yang DisayangIlustrasi Kehilangan. Credit beberapa kata-kata kehilangan seseorang yang disayang 1. “Kehilangan seseorang yang kita cintai lebih buruk dari kematian.” - William Cowper 2. "Arti sebuah kehadiran akan terasa saat kehilangan telah merenggutnya, jika itu terjadi, maka hanya penyesalanlah yang akan tercipta." 3. "Jika kesabaran tak cukup menyadarkan. Mungkin kehilangan akan menyadarkan." 4. "Aku mengenal sakit dari sebuah kehilangan, dan aku belajar ikhlas dari sebuah kehilangan." 5. "Setelah kita kehilangan segalanya, barulah kita bisa bebas melakukan apa saja." -Chuck Palahniuk, Fight Club 6. "Kamu tidak bisa berpegang pada sesuatu yang ingin lepas darimu. Kamu hanya bisa mencintai apa yang kamu miliki, saat kamu memilikinya." -Kate DiCamillo 7. "Kadang kadang kehilangan itu mengajar kita untuk mengenali Tuhan dengan lebih dekat." 8. "Dalam hidup, kadang kamu akan kehilangan orang yang kamu cintai. Mereka memang tak ada dikehidupanmu lagi, namun tetap ada didalam hati." 9. “Terkadang, ketika kamu kehilangan seseorang yang kamu cintai, kamu akhirnya menemukan dirimu kembali." 10. "Tak peduli apa yang telah hilang, selama kamu masih mampu bersyukur pada Tuhan, kamu tak kehilangan apapun."* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
SetelahDira angkat, ternyata itu Faldi. Mereka banyak berbincang. Namun tidak banyak yang Dira ucapkan. Karena Dira tidak begitu dekat dan yang Dira tahu Faldi kekasih Munit. Dan ini bukan jalannya untuk balas dendam dengan cara merebut orang yang disayang oleh Munit. Setelah 1 bulan Dira sering dekat dengan Faldi. Ternyata Faldi menyukai Dira.
Cerpen Karangan Sutan Tantowi DermawanKategori Cerpen Cinta Sedih Lolos moderasi pada 9 August 2016 Pernah nggak kalian merasa kehilangan seseorang yang kalian sayang untuk selamanya? Mau itu ibu, ayah, sanak saudara, sahabat atau orang-orang yang kalian sayang. Yap, kehilangan itu memang menyedihkan dan membuat setiap orang susah untuk melupakan semua kenangan yang sudah kita lakukan bersama-sama apalagi jika kita telah sayang kepadanya. Inilah kisah nyata seorang laki-laki yang harus kehilangan kekasih hatinya, Yap, cewek ini adalah kekasih yang sangat sempurna, namanya Anggun. Kita berpacaran sudah hampir 2 tahun lamanya. Kalau boleh jujur, Anggun umurnya lebih tua 2 tahun dari gua. Tapi, umur bukanlah penghalang bagi kita. Yang penting kita saling berkomitmen untuk bersama. Gua sangat menyayangi doi lebih dari apapun, dia orang yang selalu ngingetin gua untuk tetap berprilaku yang baik, dan yang ngebuat setiap hari gua selalu berwarna. Suka-duka kita lakuin bareng-bareng. Pokoknya bareng-bareng dah Hari demi hari silih berganti. Dimana kita mulai berfokus sama pendidikan kita. Anggun yang sudah lulus SMA dan gua pun naik ke kelas 2 SMA. Awalnya gua nggak setuju dengan keputusan Anggun yang mau kuliah di luar kota. Ya, tapi gua kan kagak bisa egois juga. Masa iya gua ngelarang-larang dia untuk melanjutkan sekolahnya. Dan dengan berat hati gua mau nggak mau ya harus merelakan dan melakukan hubungan jarak jauh. Akhirnya, kita pun ngejalanin hubungan jarak jauh. Gua yang tinggal di jakarta dan dia di surabaya. Kita ketemu disaat musim libur semester aja, antara gua yang pergi ke surabaya atau dia yang pulang ke jakarta. Selama itu hubungan kita tetep harmonis ya walau sedikit ada konflik. Namanya juga LDR kan yak. Hehehe Dan mungkin waktu itu pertemuan kita yang terakhir. Dimana waktu itu libur semester dan dia pulang ke jakarta. Karena berhubung libur kita beda-beda jadi ya gua yang ngalah buat bolos sekolah demi bareng sama dia. Kita mulai pergi jalan berdua, ke taman rekreasi, pergi nonton dan lainnya. Yang nggak bisa dilupain itu disaat dia tiba-tiba ada di depan pintu sambil ketuk-ketuk pintu kamar supaya gua bangun pagi, dia yang selalu ngebantuin tugas sekolah karena doi agak lebih pinter dari gua pokoknya kita jalanin bareng-bareng selama dia libur semester di jakarta. Ini mungkin bisa dibilang malam terakhir kebersamaan dengan Anggun, ataupun terakhir gua ngelihat dia tersenyum, ngobrol bareng sama dia, dan bercanda bareng sama dia. Kalau mungkin gua tau itu bakalan jadi moment terakhir bareng dia, gua bakalan minta ke Tuhan buat memberhentikan waktu saat itu juga. Pada malam itu kita ngobrol berduaan, ngobrolin apapun yang ngebuat kita ketawa sama-sama, mulai dari rencana gua mau ke Surabaya, teman-teman kuliahnya sampai ngomongin adek-adek gua yang songong. Kita ngobrol berdua di teras rumah gua, yap disana tepat terakhir kita bercanda berdua dan cuma kita berdua aja, Dan kebetulan adek gua mungkin udah pada paham makanya kita nggak digangguin sama mereka. Keesokannya Anggun pun balik ke Surabaya, gua ikut nganter dia ke bandara dan ngasih salam perpisahan yang terakhir. Dan kita pun kembali seperti biasanya. Kita selalu komunikasi jarak jauh, cuma bisa skype dan teleponan aja. Begitupun sampai pada akhirnya kejadian itu terjadi. Cerita ini gua denger langsung dari temen kampusnya Anggun. Pada waktu itu Anggun lagi mau berangkat ke kampus dan dia seperti biasa naik sepeda motornya, dan pada kejadian itu ternyata ada mobil yang melaju sangat kencang. Mobil yang ngebut dan melaju kencang tadi itu langsung menabrak anggun sampai akhirnya Anggun kelempar jauh dan terseret jauh. Entah bagaimana kejadian asli di lokasi. Yang gua tau kepalanya anggun kebentur jalan dan mengeluarkan darah yang lumayan banyak, badan yang juga ikut luka dan kakinya yang patah akibat benturan. Dan pada akhirnya, waktu itu temennya bilang kalau Anggun langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama. Waktu itu gua dikabarin sama nyokapnya anggun tentang kecelakaan yang dialami Anggun. Gua pun langsung kaget dan minta izin ke luar kelas buat menanyakan keadaan dan kondisi anggun pasca tabrakan, tapi nyokapnya cuma nangis dan bilang nggak tau dengan kondisinya Anggun. Pada saat itu di pikiran gua cuma bertanya-tanya tentang keadaan si Anggun. Akhirnya gua pun izin pulang dan langsung pergi ke rumah Anggun. Sesampai di rumah Anggun, gua ngelihat kedua orangtuanya anggun lagi pada nangis dan mereka sedang persiapan pergi ke Surabaya. Gua disana ikut bersedih dan menenangkan nyokap bokapnya. Gua secara pribadi juga sangat sedih dan panik dengan keadaan Anggun. Dan pada hari yang sama, nyokap bokap anggun langsung pergi ke Surabaya, gua disini cuma bisa mendoakan agar anggun tetap baik-baik saja disana. Singkat cerita, nyokap bokap anggun pun sampai di Surabaya dan langsung ngasih kabar ke gua tentang keadaan anggun. Anggun mengalami gagar otak serta patah tulang pada kakinya. Dan dia pun masih di ruang ICU karna masih dalam kondisi koma yang disebabkan banyaknya kehilangan darah dari kepalanya dan benturan di kepalanya Anggun. Gua yang tau kabar itu langsung nangis dan bingung mau berbuat apa. Dan pada akhirnya beberapa hari kemudian setalah mendapatkan perawatan di Surabaya, gua pun denger kabar kalau anggun bakalan mau dipindahin ke Rumah Sakit di Jakarta. Akhirnya Anggun pun langsung dipindahkan ke Jakarta dan ketika sesampai di rumah sakit di Jakarta, anggun langsung dibawa keruangan ICU karna melihat kondisinya yang makin parah dan masih koma, tapi sebelumnya gua sudah nungguin kedatangan Anggun di rumah sakit itu. Gua pun masih nungguin dokter yang meriksa kondisi Anggun, setelah dokter tersebut keluar dari ruang ICU, gua pun langsung menanyakan kondisi Anggun sama dokternya. Dan dokter pun cuma bilang kita sama-sama berdoa untuk kesehatan Anggun. Semoga Tuhan selalu memberikan yang terbaik. Selama anggun di ruang ICU, gua selalu nungguin dia dan berharap dia cepat sadar dari koma nya. Masalah sekolah gua, gua pun akhirnya izin nggak masuk sekolah demi nemenin si anggun. Hari demi hari terus berlalu, anggun masih belum juga bangun dari komanya. Suatu hari, gua masuk ke ruang ICU nya dan gua berdiri di samping tempat tidur Anggun. Gua cuma bisa ngelihat dia tidur sambil berjuang dengan koma nya. Dan gua disana cuma bisa nangis dan bilang ke dia kalau gua ada disana yang selalu ada di sampingnya dan yang selalu nemenin dia. Gua ngeliat nyokapnya Anggun selalu nangis ngeliat kondisi anak semata wayangnya. Dan nyokapnya pun nyuruh gua pulang ke rumah buat istirahat dan fokus dulu sama ujian sekolah gua. Gua pun nurutin perkataan nyokapnya dan bilang ke nyokapnya kalau gua bakalan balik lagi rumah sakit setelah sepulang ujian. Hari pertama dan kedua ujian semester pun gua jalani. Dan selama menjalani ujian semester, yang hanya ada di pikiran gua cuma bagaimana keadaan Anggun. Apa dia sudah siuman? Apa kondisinya membaik? Intinya di pikiran gua cuma Anggun, Anggun dan Anggun. Tepatnya di hari ketiga ujian semester, waktu itu hari rabu. Disaat itu gua ngerasain ada yang aneh, seperti ada yang kosong sama hati ini. Tapi ya gua kagak mikir yang aneh-aneh. Mungkin cuma perasaan khawarir gua aja sama Anggun. Dan akhirnya bel masuk pun bunyi menandakan ujian semester bakalan dimulai. Gua pun langsung siap-siap buat ngelaksanain ujian semester. Hari ini masih sama dengan hari-hari sebelumnya, masih memikirkan kondisi Anggun. Dan pada saat di pertengahan waktu ujian, nyokapnya Anggun telepon ke HP gua, tapi gua nggak bisa jawab teleponnya, karena gua lagi ujian semester. Akhirnya tiba-tiba karyawan sekolah masuk ke ruang ujian gua dan meminta izin buat ngomong sama gua sebentar karena ada yang ingin dia bicarakan. Gua pun ngikutin dia keluar kelas dan sesampai di luar kelas, karyawan tersebut langsung bilang kalau ada kakak gua lagi nunggu di lobby sekolah. Gua pun bingung ada apa kakak gua datang ke sekolah. Tumben banget dia kesini. Dan akhirnya gua datengin kakak gua di lobby sekolah dan gua nanya sama kakak gua “ada apaan kak? ngapain lo ke sekolahan gua?”, dan kakak gua ngejawab, “lo yang sabar ya wi, ikhlasin semuanya. Anggun udah meninggal wi, nyokapnya Anggun tadi udah nelfon elo tapi elo nya kagak angkat teleponnya. Makanya nyokapnya langsung ngabarin ke gua dan gua langsung kesini ngasih tau elo. Elo disuruh langsung datang ke RS sama nyokapnya Anggun”. Pada saat itu, detik itu yang ada di pikiran gua nggak tau mesti ngapain. Sedih, marah, kehilangan, penyesalan, dan entahlah apa yang gua rasain sekarang, semua campur aduk disaat mendengar kabar tersebut. Badan gua langsung lemes dan gua cuma bisa nangis, nangis dan menangis. Entah gua bisa apa enggak terima kenyataan. Akhirnya tanpa mikir panjang, gua pun langsung pergi ke rumah sakit dengan air mata yang terus-terusan menangis. Bukannya gua cengeng, tapi gua sangat merasakan kehilangan dan yang ada di pikiran gua cuma Anggun aja. Nggak peduli sama omongan orang. Sesampai di rumah sakit. Gua ngeliat nyokap, bokap dan keluarganya Anggun udah pada kumpul di ruang ICU. Gua pun langsung nyamperin mereka dan nanyain kejadian sebenernya. Akhirnya gua langsung masuk ke ruangan ICU, dan gua pun langsung nangis senangis nangisnya ngeliat jenazah Anggun berbaring di atas kasur. Dan yg bisa gua lakuin cuma nangis dan bilang “Jangan tinggalin aku nggun. Kamu masih ingat kan sama janji kita? Kita kan pernah janji bakalan selalu sama-sama. Kamu jangan tinggalin aku nggun. Bangun nggun. Bangunnn nggun, jangan tinggalin aku”. Disana banyak yang pada tenangin gua, nyuruh gua sabar dan sebagainya, tapi gua nggak mempedulikan mereka. Pada saat itu gua cuma mandangin orang yang gua sayang udah tiada. Gua nggak mau dia pergi. Tapi tuhan mungkin udah berkehendak lain. Mungkin ini memang yang terbaik buat anggun. Mungkin ada jalan lain dari Tuhan untuk kebahagian Anggun. Mungkin Tuhan lebih sayang sama Anggun. Mungkin Tuhan tidak mau melihat Anggun terus berjuang melawan komanya. Mungkin Tuhan sudah menempatkan tempat yang terbaik untuk Anggun. Pada akhirnya, anggun pun dimakamkan di hari yang sama. Gua juga ikut nganter di tempat terakhir peristirahatannya. Dengan hati yang kehilangan, entah percaya atau tidakkah dengan kejadian ini. Entah bisa atau tidaknya untuk merelakan kepergiannya. Dan saat itu gua masih melihat Anggun yang selalu ceria, yang selalu asik, yang selalu senyum, yang selalu ngelarang ini itu, yang selalu perhatian dan selalu lainya. Untuk kamu perempuan yang sangat luar biasa, perempuan yang sangat sempurna. Kamu mungkin sudah pergi meninggalkan aku disini. Tapi, kenangan kita akan selalu abadi, kenangan yang sangat sulit untuk dilupakan, kenangan yang sangat berkesan dan luar biasa. Selamat tinggal nggun, semoga kamu bahagia disana. Jangan pernah lupain aku ya nggun. Aku selalu mencintaimu, menyayangimu dan mengingat kenangan yang telah kita lalui bersama. Kenangan indah yang sulit dilupakan. Aku sangat mencitaimu nggun. Terima kasih atas goresan kenangan yang luar biasa, yang memberi warna di kehidupanku. Terima kasih bidadari surgaku. Semoga kita bisa dipertemukan kembali. Tuhan titip Anggun ya, beri dia tempat yang terbaik disana ya Tuhan. I love you nggun. You’re my life. Cerpen Karangan Sutan Tantowi Dermawan Blog Ig Sutanchaniago Cerpen Kehilangan merupakan cerita pendek karangan Sutan Tantowi Dermawan, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Akhir Musim Gugur Oleh Adisti Meisya “Tunggu kedatanganku empat tahun kemudian yah” Kalimat itulah yang membuatku tetap disini, entah semuanya nyata atau tidak nantinya tapi aku selalu percaya itu. mungkin memang tak seindah saat janji Maafkan Aku Tidak Bisa Mengatakannya Oleh Yayang Eka Fitri “Angel” Panggil Agnes. “Ada apa?” Kataku. “Kamu tahu gak kalau Kak Bima itu Jatuh saat lomba basket kemarin dan sekarang masuk RS?” Kak Bima itu adalah Kakak kelas yang Sirkus Para Malaikat Maut Part 2 Oleh Bubblerain “Gue liat Dania tadi.” Di antara semua teman-teman Ken yang memilih membisu disituasi ini, Lilian menjadi satu satunya yang berani membuka bersuara. namun sayang Ken tak berminat untuk merespons Narina Part 2 Oleh Eka Yanti Kesuma “Narina apakah ada yang salah dengan ucapanku? Christian apakah dia meninggalkanmu?” Narina menunduk bahkan untuk mengangkat kepalanya Ia benar-benar kesulitan. Allena tak tau apa sebenarnya yang terjadi dengan sahabatnya Kasih Semu Oleh Iis Nia Daniar “Lagi untuk kesekian kalinya kau hadirkan luka, Nia menangis sambil menutupi wajahnya dengan buku yang ia bawa di tangan. Jack hanya terdiam sambil sesekali mengepulkan asap rok*knya ke “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Cerpenini punya hak cipta :3 jadi, gak sembarangan bisa dicopy paste dan dijiplak yaa!! Judulnya "Inilah Aku Di Negri Sakura" yang ini karya Meida A.W. "Sampah Menjadi Berlian" ini karya Salsa Devara (gue :v) Ini cerpen di post jadi 2 sampe 3 part karena, kalau 1 part nanti kalian bosen bacanya karena puanjaaaang . Bye. Wait ya ({})
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID CGOOC5pUaoeC2anAWLpQ2uT0g9AoFvomuYBfe1ji7IZbBCpwVZJAXQ==

Memangituah kelakuan mereka yang suka bercanda dan bergurau. Pada suatu pagi sang kameramen mendapat suatu tlepon dari kliennya karena terburu-buru, hanya Kamera saja ynag dibawa sedangkan Tripod tidak. melihat hal itu,Tripod bersedih dia berpikir hanya Kamera yang disayang sedangkan Tripod tidak disayang oleh tuannya.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "Kematian merupakan sebuah kepastian. Tidak ada manusia yang bisa menjawab rumus kematian dengan pasti. Serahkan segala-galanya kepada Allah SWT." Nasihat Ummi Aisyah seraya membelai bahu Friska dengan hanya menundukkan kepala dan menahan isak tangis yang menyesakkan dadanya. Satu tahun lalu dia kehilangan ibunda karena kecelakaan tragis. Kini dia pun harus kehilangan ayah yang digerogoti penyakit yang mematikan. Menyesal? Ya ... penyesalan Friska membuatnya terpuruk. Seharusnya dia tidak bersikap tidak adil pada ayah. Dia seharusnya menemani dan merawat ayah sejak kepergian bunda. Sikapnya yang membenci ibu tiri dan adik tirinya pasti sangat melukai hati Ayah dan pasti menambah berat penyakitnya itu. Namun, hati Friska tetap tidak bisa menerima kehadiran dua orang yang telah menyakiti hati bundanya. Setelah dirawat selama lima hari di ruang ICU Rumah Sakit Cinta Kasih, ayah menyerah. Padahal selama ini dia tidak pernah mengeluh tentang penyakitnya."Sebentar lagi, ambulans yang membawa jenazah Tuan akan tiba, Mbak Friska," ujar Pak Ujang memberitahukan."Ya, Pak Ujang. Terima kasih. Saya akan ke depan," jawab Friska seraya bangkit. Ummi Aisyah menemani menunggu jenazah Ayahnya di ruang tamu. Di sana sudah ada beberapa pelayat yang menunggu. Saat melihat Friska, mereka bangkit dan menyalaminya serta menguatkan hatinya. Friska hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada mereka. Tak lama kemudian mobil jenazah datang di pelataran rumah Friska. Dia melihat Bu Fitria, ibu tiri dan Raihan, adik tirinya turun dari bagian belakang. Mereka mendekati Friska yang berada di ruang tamu."Sabar ya ... Friska. Ayah sudah tenang di sana." Bu Fitria memeluk Friska seraya menangis. "Kakak, kita ikhlaskan Ayah pergi, ya," ujar Raihan 1 2 3 Lihat Fiksiana Selengkapnya BiHsx34.
  • vz34252isx.pages.dev/942
  • vz34252isx.pages.dev/661
  • vz34252isx.pages.dev/591
  • vz34252isx.pages.dev/253
  • vz34252isx.pages.dev/54
  • vz34252isx.pages.dev/733
  • vz34252isx.pages.dev/639
  • vz34252isx.pages.dev/58
  • vz34252isx.pages.dev/174
  • vz34252isx.pages.dev/142
  • vz34252isx.pages.dev/107
  • vz34252isx.pages.dev/795
  • vz34252isx.pages.dev/121
  • vz34252isx.pages.dev/590
  • vz34252isx.pages.dev/444
  • cerpen kehilangan orang yang disayang